Corona pada Bait-bait Puisi Sajak Senja | Puisi Corona
Namun Gempa berkata kami harus keluar rumah. Kami bimbang dengan pilihan yang keduanya sangat mengancam bagi kami.
---
Sajak Senja adalah suatu komunitas literasi yang didirikan oleh Khairul Fikri. Seiring waktu, Sajak Senja mulai besar. Hingga saat ini membernya telah mencapai lebih dari 300.000 orang. Berikut beberapa media sosial Sajak Senja: Klik tautan di bawah ini!
Silakan klik dan ikuti media sosial di atas, jangan lupa subscribe channelnya.
Selanjutnya, kami suguhkan beberapa karya dari member Sajak Senja tentang CORONA:
---
Karena mewabahnya virus corona, hampir semua aktivitas kita dilakukan melalui media sosial alias online.
Sekolah online
Ujian online
Rapat online
Bekerja online
Belanja online
Jatuh cinta online
Nyatain perasaan online
Ditolak online
Tapi sakit hatinya real.
Semua ini gara-gara corona.
Huft!
Hati apa kabar?
- Elisabet Gurning
---o0o---
judul: corona
karya: Toke Cang
corona corona corona
di mana mana membahasnya
seakan tidak ada lagi tempat
untuk bersembunyi di dunia fana
padahal,
corona hanya virus di dunia
tidak akan sampai di bawa
ke akhirat sana
kenapa,
kenapa kita harus takut padanya
kenapa kita harus berjauhan
dengan sanak keluarga kita
dengan saudara saudara kita
teman teman kita
hingga guru guru kita
itu semua,
hanya karena corona
sebuah wabah penyakit
yang di ciptakan oleh tuhan
untuk kita umatnya
yang sering lupa kepadanya
ayo kawan kita bertaubatlah
karena hanya kepadanya
kita bisa berlindung dari corona
Purwakarta, 17Maret2020
---o0o---
Judul : Corona 2
Karya : Toke Cang
teruntuk wanita pujaanku
maap sayang,
aku tak bisa memberimu
harta, tahta dan mahkota
tapi,
tenang saja, aku punya virus corona
yang sedang jadi trending topik di seluruh penjuru dunia
bukan kah keren bila kamu bisa memilikinya?
ayo sini mendekatlah
biar kutularkan virus corona ini
dan kita bisa mati bersama
dalam perasaan cinta yang luar biasa
pasti,
pasti indah kalau mati
dengan orang yang kita suka
walau matinya karena virus corona.
tapi,
kisah kita akan ada di layar kaca
kita akan menjadi perbincangan di Indonesia
dan mungkin bang raditya dika
bisa bikin film dengan kisah kita
yang sangat luar bisa mengharukanya
coba bayangkan
nanti kita nonton bersama di surga
nonton kisah cinta kita yang berjudul
"aku rela tertular corona asalkan bisa sehidup semati dengan nya"
subhanallah kan?
maka mari sini mendekatlah
biar kuhembuskan virus corona itu
dan kita bisa mati bersama dalam
rasa cinta yang luar biasa
Purwakarta, 17 Maret 2020
---o0o---
Judul Puisi: VIRUS CORONA
Karya. : Galih Fatur
VIRUS CORONA
Dibulan Desember 2019 lalu
Engkau muncul dinegeri Tirai Bambu
Saat manusia terlena akan dunia yang semu
Tak menyadari akan kedatanganmu
Hari demi hari berlalu
Engkau semakin ganas dan menggebu
Siap menyerang siapapun yang kau tuju
Atas kehendak Allah yang maha tahu
Karenamu, dunia menjadi kacau
Stabilitas ekonomi dunia terganggu
Manusia menjadi bingung terpaku
Karena penghasilan yang tidak menentu
Karenamu, negeri tirai bambu menjadi kacau
Negeri Pizza tak berdaya olehmu
Bahkan, negeri Adi Kuasa pun hanya termangu
Karena tak kuasa menghadapimu
Dan kini..
Engkau menyerang negeriku
Melumpuhkan perekonomian saudaraku
Sehingga membuat sedih bumi pertiwiku
Tapi, kini aku sadar
Mungkin ini cambuk kecil bagiku
Yang diberikan Allah bagiku
Atas kesombongan dan dosa-dosaku
Kini aku hanya bisa berdoa
Mendekatkan diri kepadanya
Membersihkan diri dari dosa-dosa
Yang telah kuperbuat kepadanya
Dan aku yakin..
Dengan doa dan taubatku
Atas kehendak Allah yang maha tahu
Virus Corona pasti akan berlalu.
Lamongan, 8 April 2020
- Galihfat
---o0o---
Setelah corona reda dan kita kembali berjumpa, akan kuceritakan hari-hari sulit yang kulalui penuh rindu yang menyiksa.
Semoga di sana, kamu baik-baik saja. Tunggu aku, nanti kita pecahkan celengan rindu bersama-sama ya.
Uranusqueen, 28 April 2020
- Fahiraa
---o0o---
Covid-19
"Corona" panggilanmu
Corona..
Aku yakin hadirmu bukan tanpa alasan
Aku yakin adamu atas izin Tuhan
Jika Tuhan menurunkanmu sebagai pengingat
Jika dirimulah yang dikirim Tuhan sebagai pesan
Tidakkah cukup kamu hadir sesaat?
Tidakkah cukup kamu hadir tanpa membunuh umat?
Corona
Rupamu serpihan virus
Namun kuatmu menghentikan arus
Hingga interaksi antar manusia bisa terputus
Jika kamu diutus untuk menyampaikan pesan,
Cukup sampai sini, biar kami perbaiki kesalahan
Pergilah dengan damai
Kami mengusirmu dengan doa
Tuhan,
Jauhkan kami darinya
Dari teguran-Mu lewat virus corona
Damaikan bumi agar kami tenang dalam beribadah kepada-Mu
Dalam menjalankan kehidupan sesuai aturan-Mu
- N Mustika
---o0o---
Ketika Corona menerpa dunia..
Menyebar ke Indonesia, terus masuk hingga ke kota kota ..
Mengacaukan kehidupan manusia..
Kini beraksi lah para penjahat dunia..
Pencurian di mana mana ..
Keresahan selalu saja terdengar ..
Pembunuh, perampokan..
Hingga masyarakat rela begadang sampai sahur ..
Menjaga keamanan dari para pengintai harta ..
- febri
- Febri Rasyid Ruslan M
---o0o---
Say virus corona :
Bumi ini lebih baik dari manusia,
Karna dia tidak pernah marah saat
Manusia, merusak alam di bumi ini,
Dengan segala keserakahanya.
Sehingga aku datang sebagai perantara, untuk memulihkan Sedikit kerusakan,
yang ada di muka bumi ini. Maafkan aku jika aku memakan banyak korban.
Tapi semoga manusia yang ada di muka bumi ini sadar setelah adanya Kehadiranku. Semoga setelah nanti aku menghilang dari muka bumi ini, kalian sebagai manusia bisa menjaga diri kalian dengan baik dan menjaga tempat di mana kalian berpijak dengan penuh cinta. Yaitu BUMI.
~ suara jiwa
- Ginanjar Zulfi
---o0o---
Corona, Jangan Keluar Rumah
Gempa, Kalian Harus Keluar Rumah
Tadi malam pukul 23:50 Wita
Aku terbangun, lagi-lagi bukan tanpa sebab. Kali ini aku di bangunkan oleh papa serta adikku, mengetuk pintu kamarku tanpa jeda sambil memanggil namaku.
Seketika aku terbangun. Kaget ?
Yaaa...tentulah aku kaget dan debaran jantung ku semakin tak beraturan, irama nya begitu cepat. Ku tenangkan diri sambil ku jawab teriakkan papa dan adikku.
"Ya pa, kenapa? " sambil aku membuka pintu kamar. " keluar dulu, bangunkan adekmu". Karena barusan ada gempa lagi, takutnya ada susulan" kata papa.
Rasa takutku pun semakin bertambah
Jangan tanya kenapa !
Kami adalah alumni Gempa 7,4 SR
segera ku bangunkan adikku
Dan kami pun keluar dari rumah.
Di teras rumah aku duduk merenung terdiam dan teringat peristiwa 28 September 2018 lalu. Tak terasa air mataku pun jatuh mengenang peristiwa yang waktu itu ku sangkakan akan Kiamat.
Aku takut peristiwa itu terulang kembali di tanggal 28 Maret 2020.
Dengan segala rasa penyesalan
Karena aku belum mempersiapkan segalanya jika sekarang adalah waktunya.
Tak hentinya air mataku jatuh
Melihat tiang-tiang berdiri
Dan membayangkan bangunan rumah akan roboh lagi.
Aku trauma !! bahkan saat ini aku tak bisa tidur nyenyak. Fikiranku tak tenang dengan bayang-bayang dampak dari gempa yang selalu ada di fikiran.
Corona berkata jangan keluar rumah
Namun Gempa berkata kami harus keluar rumah. Kami bimbang dengan pilihan yang keduanya sangat mengancam bagi kami.
Namun untuk situasi ini
Kami masih memilih berdiam diri di halaman rumah, dan Alhamdulillah dua jam kemudian kami merasa legah karena gempa kini tiada. Kami masuk ke dalam rumah dengan hati was-was, berdoa semoga Allah selalu melindungi kami semua. Aamiin
_Trauma
Palu, 29 Maret 2020
- Vhy
---o0o---
judul :Influenza pada Corona
karya: Toke Cang
corona
aku hanya penyakit biasa
obat warung pun bisa jadi penawarnya
sedang kan kamu,
kamu harus dirawat intensif
tidak boleh hanya menggunakan
obat dari warung warung terdekat
kamu menggemparkan dunia
jadi topik pembicaraan dimana mana
semuanya membahasmu
dan aku,
jangankan menggemparkan dunia
satu rumah saja tak memperdulikannya
apalagi jadi topik pembicaraan
jadi topik perghibahan saja di biarkan
jadi,
apalah dayaku yang hanya Influenza
dan kamu Corona
cukup jauh berbeda tapi,
tetap saja kita adalah
penyakit yang ada di mana mana
tapi corono
kuharap kau pergi saja
biar manusia bisa hidup seperti biasa
dan seluruh dunia kembali tersenyum
atas kepergianmu corona
AAMIIN
Purwakarta, 17 Maret 2020
---o0o---
CORONA 2
karya: Ibnu black
Wabah virus mengguncang bumi Pertiwi
Sosialisasi tak kutemukan kini
Rasa takut yang menyelimuti
Nyatanya kami saling menjauhi
Ini Salah siapa...
Dan dimana Salahnya...
Tangan-tangan jahil kah?
Atau kecongakan yang angkuh?
Bumi ini histeris
Langit bergemuruh menangis
Kesombongan manusia tak pernah habis
Menguliti bumi yang kian terkikis
Rona tawa hanya ambigu
Diam diri bagai benalu
Menggenggam erat tajamnya sembilu
Menikam tanpa pandang bulu
Muram durja pandangan
Mengusik sebilah keangkuhan
Benalu besar mengusik karang
Mengayun sendu berkorban si jalang
Intisari tak berkonotasi
Manusia sudah lupa diri
Menantang azab ilahi
Dengan dosa berbangga diri
Tangerang,26 Maret 2020
- Ibnu Black
---o0o---
Kalau memang kebersihan bisa mencegah virus corona, mungkin Italia tidak akan gemetar karena corona. Italia termasuk negara terbersih di Eropa.
Kalau memang panas bisa membunuh virus corona, mungkin Iran tak akan goncang karena corona. Iran negara gurun yg panas.
Kalau memang kehati-hatian bisa mencegah virus corona, mungkin pangeran Charles tidak akan terpapar covid19, karena hidupnya paling hati" dan terjaga.
Kalau memang orang yg cuek dan sembrono pola hidupnya, pasti terkena virus corona. Mungkin para pengamen jalanan, kuli" kasar dan para pedagang pasar tradisional sudah pada tersungkur semua,
Kenapa demikian..?
Mungkin jawabanya, hidup ini tidak harus selalu sejalan dengan teori, teknologi dan akal manusia.
Sudah banyak tenaga medis yang terpapar dengan virus Covid-19. Apakah mereka tidak menggunakan APD dengan benar...? Atau apakah mereka tidak hati" dalam menjalankan profesinya...?
Belum tentu juga demikian.
Terus, apakah orang yang kelihatan sudah sedemikian dekat dengan Tuhan dijamin tidak akan terkena virus corona...?
Tidak juga demikian, karena sudah ada beberapa para Hamba Tuhan dan jemaahnya yang terindikasi kena virus corona bahkan meninggal dunia.
Diperhadapkan pada situasi seperti ini, Allah seakan-akan hendak berbicara kepada kesombongan kita manusia, bahwa kita tanpa Allah memang hanyalah tumpukan daging yang bernafas.
Dan akhirnya kita sebagai manusia dipaksa menyadari hidup ini. Jangan sekali-kali melupakan Allah dalam setiap helaan nafasmu.
Karena, jika Allah berkehendak, logika dan teknologi apapun tak akan mampu melawannya.
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amiin....
- Ilham Yahya
---o0o---
Saat ini dunia sedang diguncang
Dengan wabah sivirus corona
Yang mematikan
Saat itu pula
Pengen rasanya bertanya
Tentang keadaanmu
Tentang bagaimana kondisimu sekarang
Apakah kau baik baik saja
Kuhembuskan nafasku secara perlahan
Bagaimana mungkin aku masih
Bisa sepeduli itu
Kepada si penghancur kebahagiaanku
Kutawari diriku kala itu senyuman
Tapi ia enggan menerima
Katanya percuma saja
Seberapa kuat diriku ingin melupakan
Rasanya percuma saja
Tentangnya masih saja dibahas
Namanya masih saja terdengar
Aku kadang merasa
Apa hebatnya dia yang hanya mampu membuat kenyamanan
Lalu meninggalkan
Lukaku tak kunjung sembuh
Tapi kerinduanku
Munafik bila aku tak menginginkannya
Tapi kuberusaha katakan pada diriku
Cobalah mengingat perbuatannya
Apakah masih ada maaf dihatimu
Cobalah katakan benci sekali saja
Agar harapmu pun kunjung pudar
Bone,16 maret 2020
- Andi Herniyanti Msi Bone
---o0o---
Virus corona..
Kau membuatku mati langkah
Kau membuatku mati inspirasi
Dan kau juga membuatku berada di posisi yang tak aku sukai
Semua aktifitasku terbatas
Hanya di rumah saja
Tanpa ada sesuatu yang dapat menghiburku
Virus corona..
Kau membuat hidupku jalan di tempat
walau hanya beberapa hari
Tapi mampu membuatku frustasi
Berada di tengah posisi yang tak mengasikkan
Itu sangat membuatku mati gaya
Membuatku mati rasa
Kapan kau akan pergi meninggalkan bumi
Agar aku dapat beraktifitas kembali seperti biasa
Kapan kau menyingkir dari peredaran bumi
Agar bumiku kembali tersenyum
Kau membuat bumiku menangis
Kau membuat bumiku sakit
Dasar kau virus corona
Semua terbatasi karena adanya dirimu
sudah puas !
Membuat semua orang kehilangan sanak keluarga yang di cintai
Sudah, pergi saja !
Dari bumiku
Dan dari negeriku
Tangerang, 22 maret 2020
- Wasiati Ati
---o0o---
NONA dan CORONA
NONA jagalah jarak meski rindu melarat
ini bukan sekedar rindu yang butuh temu
ini tentang kemanusian NONA
kau tahu bagaimana kondisi bumi saat ini
Dunia sedang di landa musibah virus CORONA
mengertilah .....
berhentila berdalih kau tak mampu membendung rindumu
redamlah rindu mu yang meronta diragamu
jagan kau paksa inginmu
hentikanlah itu...
kau harus mengerti dan memahmi kondisi saat ini
sayangilah orang terdekatmu
jagalah jarak lupaknlah soal rindumu NONA
- Johari Johar
---o0o---
Virus corona
Bumi semakin menua
Semakin terlihat taring semesta
Bersembunyi dibalik bilik
Jiwa itu lupa bahwa akan ada masanya disembunyikan bumi
Beriak tangis jiwa itu
Untuk memerangi virus itu
Setiap detik yang terpetik
Ada saja jiwa yang terjangkit
Ini bukan tentang seberapa buasnya virus itu
Tapi jiwa yang melupa penciptanya, mungkin amnesia
Hinga tuhan izinkan bumi menghukum hambanya
Bukankah nampak banyak raga yang terkapar
Bukankah nampak banyak jiwa yang terdampar dalam pulau keputusan asaan
Ulah siapakah itu?
Dosa siapakah itu?
Mungkin itu ulah kita sendiri
Yang terlalu menginjak nginjak bumi sehingga bumi marah
- Pesan absurdku
- Ucup Basoka
Jiwaku dihimpit rasa rindu yang melanda.
Ingin segera tuk bersua, namun masih ada corona yang siap melahap sel-sel tubuh di luar sana.
Ragaku terkurung hingga melupa akan caranya melangkah sebab corona yang masih terus mewabah.
Harapku, agar corona segera dicincang takdir baik oleh Sang Khalik. Agar pertemuan kita tak lagi tertunda.
CelineClarista.
- Celine Clarista
---o0o---
"CORONA Di MATA DUNIA"
Mahluk kecil yg tak ada obatnya
Menyebar dengan begitu cepatnya
Membawa bencana untuk dunia
Bukan hanya mereka yg merasakan
tapi yg di sini ikut merasakan...
Virus yg kini buming...
Membuat pemerintah pusing 7 keliling
Mencari solusi agar tak ada korban yg membuat jiwa merinding
Ia memang kecil bentuknya
Tapi jangan pernah meremehkan keberadaanya
Karna ia mampu membinasakan manusia
Lantas ingin salahkan siapa???
Manusia seenak2nya
Di suruh memperhatikan halal haramnya
Malah sesuka-sukanya
sampe binatang kekelawar di makannya
Sehingga lihat akibatnya
Allah murka pada kita juga
Kalau allah tak menegurnya
Apakah manusia akan sadar bahwa itu salahnya
Aku yg hanya orang awam di dalamnya
Memandang media masa
Si corona belum ada penawarnya
hati mana yg cemas di buatnya
Para ilmuan sedang berusaha mencari obatnya..
Tapi korban semakin banyak berjatuhan
Begitu juga di indonesia
Kami hanya bisa membeli rempah2 untuk penangkal katanya
Walau hati selalu bertanya tanya
Kapan kan berahir ini semua
Dulu dunia memandang hina wanita bercadar
Tapi lihat sekarang beredar
Dunia berlomba2 mengunakan masker
sebagai pelindung katanya dari si kecil yg menyerang
Di luar negri sana
Wanita bercadar di anggap teroris dan di hina ..
Tapi lihat sekarang malah koran prancis mengabarkan
Wanita bercadar yg lebih steril dari corona
Kini ALLAH yg berbicara
Dulu wudhu di pandang sia sia
Kini semua berlomba berusaha selalu berwudhu dengannya
Demi kebersihan katanya
Mencuci tangan sesering- seringnya
Kini kita hanya bisa berdoa
Agar ALLAH cepat mengangkat penyakit ini dari dunia
Belaskasih tuhan yg di harapkan oleh kita semua
Semua penyakit tidak akan ada selain atas kehendaknya
Walau itu berasal dari ulah tangan manusia
Jagalah kebersihan diri kita
Agar selalu sehat jiwa raga
Dan corona takut menyerang kita semua
Semoga allah selalu lindunggi kita dan keluarga
Takut berlebihan jangan ada
Tapi juga harus bisa waspada
Lili ayu attahiyah
Dompu 17 - 03 - 2020
- Attahiyah Ahmad
---o0o---
《Ramadhan Ditengah Corona》
Selamat datang duhai tamu istimewa
Wahai bulan yang mulia
Kusambut engkau dengan penuh suka cita
Walau dengan nuansa berbeda
Ditengah pandemi yang kini melanda
Penuh duka yang belum sirna
Entah sedih ataupun bahagia
Segala rasa bercampur aduk dalam jiwa
Namun tiada daya dan upaya
Selain menengadahkan tangan, memohon ampun pada yang maha kuasa
Sembari berharap, dihari esok rentetan kabar baik menyapa
Agar resah gelisah segera mereda
Kita hanyalah manusia
Tak luput dari dosa-dosa
Sulawesi Selatan, 24 April 2020
- Langit
---o0o---
Corona. Tiada petaka bagi bumi, bagaimana mungkin bagian dari bumi bisa menghancurkan bumi. Melainkan bagi manusia tamak dunia. Bumi kritis musabab mereka.
Tetapi tuan, bukankah manusia bagian dari bumi? Iya, tapi tidak dengan sifatnya. Tuhan luar biasa mengajarkan makhluk-makhluk-Nya, Manusia. Tidak memilih, jahat atau baik, hina atau mulia, tunduk atau durhaka. Semua dituntun untuk berpikir.
Aku dan Kamu adalah contoh. Tergari dalam pengisolasian di sudut bumi yang berbeda. Kau di sana dan aku disini. Jarak mengukir kesabaran, Prasangka menghancurkannya.
Bagiku Corona bumi tak bisa mengalahkan Prasangkamu. Lebih baik mati dengan naungan doamu dari pada hidup dibubungi benci darimu.
Apapun yang terjadi percayalah
- Fitra Ramadhan
---o0o---
"Corona Covid-19 "
Beraninya kamu...
masuk_menusuk bumi berdarah
Menjarah negaraku INDONESIA yang berlandas pejuang bersejarah
Sial !!
beraninya kamu mengotori udara INDONESIAKU.
Garudaku lumpuh
Buayaku disurabaya tak lagi ganas dan tangguh
Cendrawasih ku meringkik kesakitan
Macan putih ku dibuat bungkam
Beraninya kamu!
Semuanya kau buat takut
Semuanya kau jadikan pengecut
Sialan!
Beraninya kamu meleburkan semangat anak-anak sekolah
Beraninya kamu merampas kedamaian bumi pejuang
Beraninya kamu mematahkan kiat bapak pencari nafkah
Beraninya kau buat runtuh harapan ibu yang dirumah menanti secuil uang
Beraninya kamu!
Ben_1998
- Chu Qiao
---o0o---
"Corona"
-Husain_Nur
Kian hari, kian tercetak
Membuat diri semakin tersentak
Melihat mereka yang luluh lantak
Akibat Corona yang menapak.
Kini bangsaku semakin merana
Membuat keluarga sulit bersama
Karena jarak menjadi Busana
Yang dibuat oleh Corona.
Kapankah engkau berlalu?
Kau membuat kami sulit bersatu
Kuharap engkau segera tersapu
Oleh masa yang kian Rapuh.
- Husain Nur M T
---o0o---
Mengapa aku kau anggap layak virus corona
Saat aku baru saja datang
Kau sangat senang karena sekolah di liburkan
Aku yang selalu mengingatkanmu untuk menjaga kesehatan
Tapi saat aku sudah lama singgah
Kau mulai bosan dan mengharapkanku untuk pergi
Karena dirimu rindu akan masalalu
Lantas, akan kuberi julukan apa untukmu?
~Dampur
- Zenja Zen Arzen
---o0o---
Corona
Ciptaan:Yusran
Dirumah saja putuskan rantainya
Keluh kesah kelas atas dan bawah
Aku harus apa bila tak bekerja
Dasar keras kepala tak taat aturan
Macet kemarin disapu bersih
Bukan liburan malah cari hiburan
Jaga jarak cocoknya kelas atas
Masih berkeliaran untuk kelas bawah
Banyak basa basi tentang lockdown
Akhirnnya banyak yang down
Hai orang-orang berdasi
Berikan kami solusi yang pasti.
- Yustra Aksara
---o0o---
0 Response to "Corona pada Bait-bait Puisi Sajak Senja | Puisi Corona"
Post a Comment