Siapa yang Ingin Merasakan Jadi Anak Broken Home


Terlalu banyak keinginan untuk menyenangkan perceraian.
- George Chapman
---
"Broken Home"

Tidak selalu tentang pertengkaran dan perpisahan orang tua saja
Atau harus memilih salah satu diantara Ibu dan Ayah

Tapi, "Broken Home" juga tentang adanya semangat anak yang patah karena perkataan orang tuanya.

Jika sebagian anak "Broken Home" selalu mendengar kata "Pilih Ibu atau Ayah?"
Maka, ada juga sebagian anak "Broken Home" yang selalu mendengar kata "Anak tidak berguna."

Percayalah, setiap anak pasti punya "Broken Home" Walaupun berbeda penyebab rasa sakitnya dan keadaan yang rumit yang dia terima.

Untukmu anak Broken Home?
"Kamu itu kuat dan hebat"
Kamu itu anak spesial yang dipilih Tuhan untuk selalu bisa tersenyum didalam kesakitan"

Dewii T
Karawang, 17 Juni 2020

---o0o---

[Broken Home]

Ketika hidup telah memilih, maka terlahirlah kita ke bumi sebagai hamba yang terpilih.

Namun, terkadang takdir tak memberi pilihan lain. Seakan ia kejam, menciptakan hari yang sepertinya hanya kebanyakan malam. Dengan cerita kelam di masa silam.

Dan kita tak bisa berlari. Hanya diharuskan kuat untuk menghadapi. Sekalipun sebenarnya kita hanya mampu meratapi. Dari luka dan cerita yang entah kapan ia hendak menepi.

Begitulah kisah ini. Begitu juga dengan keluarga ini. Yang semuanya lebih memilih pergi dengan nyaman mengambil pilihannya sendiri-sendiri.

Ayah, aku tau jika kau juga terluka. Dan ibu bukanlah satu-satunya raga yang menanggung derita. Aku juga sama. Mengapa? Sebab kita masihlah keluarga.

Entah di mana kita kini. Entah di mana kaki-kaki kita sedang berdiri memijaki bumi. Yang pasti, mungkin kita akan terus seperti ini.

Jujur saja, aku malas mengingat kapan hari ulang tahunku. Aku juga selalu tak pernah perduli dengan hal itu. Bukan karena aku membenci hari kelahiranku, hanya saja, aku benci saat hari itu tiba dan tetap saja masih tanpa ada kalian di sampingku.

Bahkan, aku lupa kapan terakhir kali kalian di sampingku menemaniku. Aku hanya mengingat kapan terakhir kali kalian bertengkar hebat.

Ibu, siapa aku untuk berani menyebutmu keras kepala. Siapa aku yang lancang menuntutmu untuk mengalah. Meskipun kutau ayah selalu dipenuhi marah. Dan entah siapa yang salah.

Namun, siapa aku yang masih terlalu kecil dikala itu untuk membantu kalian menyelesaikan masalah. Sayang, aku tak bisa membuat kalian untuk terus bersama. Dan kita akhirnya kalah. Dengan pergi membawa luka yang sama.

Ayah, maafkan putramu yang tak ingin menjadi sepertimu. Maafkan juga air mata akan semua benci yang terkadang masih menyebutmu.

Darimu aku belajar, bagaimana buruknya luapan amarah ketika terbakar.

Dan teruntukmu ibu, maafkan putramu yang entah kapan terakhir kali ia mengingatmu.

Aku juga pernah bertemu gadis yang mirip denganmu, memiliki paras manis sepertimu. Dan sempat kupikir ia penggantimu, namun, ia juga telah berlalu.

Nero_
- Cold

---o0o---

Teruntuk
-Broken Home-

Aku memang bukanlah seorang " Broken Home"
Tapi aku tau betul rasanya menjadi seorang Broken Home.

Sebagai manusia biasa, lelah mu pasti ada. Tumbuh dewasa tanpa kedua orang tua yang utuh.
Menjalani hidup tanpa sosok figur kedua orang tua yang lengkap. Hidup diantara ilusi penuh drama. Bukanlah suatu hal yang mudah, kalian adalah orang-orang hebat.

Aku tau rumah bukanlah tempat ternyaman bagimu
Aku tau senyummu tak semanis cerita kehidupanmu, aku tau senyummu itu senyum palsu, paling sekedar hanya untuk menipu daya dan meyakinkan orang-orang bahwa kamu adalah sosok yang tegar, sosok seseorang yang baik-baik saja, sosok yang kuat, dan sosok yang sabar.

Kamu bisa saja menipu orang-orang dengan senyum ceriamu, tapi kamu tidak bisa menipu hatimu sendiri.
Jangan bohongi lagi hatimu, sudah cukup jangan kau sakiti lagi batinmu.
Sudah cukup sandiwara ini kau mainkah, sudah lelah hatimu kau manipulasi. Cukup slesaikan semua sandiwara ini.

Aku tau sebenarnya kau itu rapuh hanya saja kau pura-pura tegar di hadapan semua orang seolah-olah kau dengan mereka sama.
Bukan aku menyepelehkanmu tapi aku tau betul perasaanmu kalah itu, sebab aku mempunya teman seorang anak " Broken Home "

Aku tau perasaan dan reaksimu ketika semua orang menceritakan mengenai kedua orang tuanya padamu. Rasa marah, rasa cemburu, rasa iri, semua campur aduk menjadi satu itulah perasaanmu sesungguhnya.

Kau hidup diantara penuh drama, penuh pendapat, penuh kericuhan, penuh kesalah pahaman. Tapi aku yakin habis " gelap, terbitlah terang "
Buktikan pada kedua orang tuamu bahwa kamu masih bisa hidup layak seperti teman-teman mu dan hidup bahagia meskipun tanpa semangat dan support dari mereka.

Jangan terpuruk dalam kesedihan masih banyak yang mencintai dan menyayangi mu layaknya seperti kedua orang tuamu, masih ada Tuhan bersamamu ia tidak akan pernah meninggalkanmu disaat semua orang meninggalkanmu, ia masih senantiasa menjaga,menguatkan,dan merangkulmu.

Wahai hidup, tolong damai dan rangkul mereka dalam dekap ketenangan, jangan biarkan mereka terjebak dalam" ilusi-ilusi yang tak kunjung mereda "
Untuk kalian yang bukan broken home tolong jangan menyalahkan dan menjatuhkan mental mereka kembali.

Bagaimana pun mereka, mereka tidak seperti kamu yang mempunyai keluarga yang masih utuh, untuk itu mari bergandengan tangan kita rangkul mereka, kita support mereka, kita dukung mereka, sebab mereka tidak sekuat kamu. Agar mereka juga merasakan bahwa mereka masih punya banyak orang yang sayang kepada mereka,masing banyak yang peduli kepada mereka, masih ada sosok yang membuat mereka bertahan dan semangat menjalani hari-harinya.

Dan teruntuk kalian anak " Broken Home "
Bagaimana pun hidup yang kalian jalani ini adalah sebuah proses untuk bahagiamu, dan ini merupakan hal yang sudah kalian sanggupi pada zaman azali dulu. Kalian adalah orang-orang hebat.

Allah itu maha kaya, maha mendengar, maha mengabulkan dan maha segala-galanya. Selagi hambamu berusaha, pasti dan mustahil jika kebahagian tidak mengikuti.

" Jadilah sosok yang mau menghargai proses, agar suatu saat jika kamu berhasil kamu akan mengigat rintangan yang kamu hadapi sampai kamu bisa menjadi yang kamu impikan "

Tetap bersabar, berdo'a, dan jangan lupa berserah diri pada sang yang maha memiliki kehidupan. Karena hanya dialah yang mampu menghidupkan dan mematikan.

Bengkulu, 13 Juni 2020
- Da
---o0o---

Lalu kutanya, "Memangnya siapa yang ingin merasakan bagaimana jadi anak 'Broken home'?"

Jawabannya,"Tentu tidak! Broken home itu sakit!. Apalagi untuk seumuran diriku yang masih sangat memerlukan perhatian kedua orangtuaku. Tapi mengapa seakan dunia ini tak adil? Mereka lebih mementingkan egonya, lebih banyak membandingkan salah satu anaknya dengan anaknya yang lain. Apakah aku berbeda? Apakah aku memang ditakdirkan untuk lebih bisa mandiri dibandingkan yang lain? Apakah mereka memang hanya menyayangi anaknya yang lain dibanding diriku?"

Aku berusaha kuat untuk beberapa saat. Tapi percayalah..aku juga manusia, yang kadangkala merasa rapuh kala aku tersakiti. Tolong..sekali ini saja, rangkul aku agar aku bisa percaya bahwa kalian tak seburuk yang aku fikirkan.
- Azure



Jika ada kerabat atau temanmu yang baru saja bercerai dengan pasangannya, dan sudah memliliki anak, jangan tanyakan mau menikah lagi atau tidak? Kapan menikah lagi? Tanyakan saja anak-anaknya, mau tidak mereka mempunyai orang tua sambung?
___

Pagi menjelang siang, 16 April 2020
- Risye Kumaladewi Novia Mahendra

0 Response to "Siapa yang Ingin Merasakan Jadi Anak Broken Home"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel