Puisi dan Quote Sajak Senja @SajakSenjaKu (Bag. I)

Kunjungi Kami di Fans Page Sajak Senja, Ikuti Tautan ini @SajakSenjaKu



Kumpulan Quote dan Puisi Fans Page Sajak Senja (@SajakSenjaKu)
All Admin: @Ririn Riin Riin @Mia Ismiawati @Maudy Ayunda @Fenny Lanika @Khairul Fikri

Hai, Senja.
Entah ini kali keberapa kita berpapasan.
Kau menyapa ramah diriku di penghujung hari.
Menikmati suatu keindah di salah satu tempat dari sekian banyaknya belahan bumi.
Aku suka caramu dalam menyapa lembut bersama angin.
Aku suka caramu membawa sebuah kesunyian.
Aku suka caramu dalam membawaku pada sebuah ketenangan.
Aku suka semua caramu dalam hal memikat diri ini.
Dan aku suka (......)
.
.
.
Entah.
Sayang nya kau hanya datang sesaat.

-------------

Aku tulis catatan-catatan kecil tentang kita, 

lalu kugantungkan di mega senja. 

semoga ia mampu mengingatkanmu ketika kau mulai lupa




-------------

Dia begitu hangat saat menuju gelap, 
memberi teduh dan berpijar cantik. 
bisa tolong sampaikan aku rindu melihatnya ?

-------------
Bersama siluet senja,
kuhanya mampu mengingatmu,
dalam larik dinding kamarku

-------------
Sehabis hujan, 
maukah kau berjalan bersamaku? 
menyusuri jalan basah, 
menghitung garis-garis senja, 
bersama pohon-pohon yang ketabahannya melebihi kita


-------------
Senja selalu dusta, 
datang dengan cantiknya, 
tapi hanya sekejap saja. 
Lalu hilang meninggalkan gelapnya.

-------------
Senja tak pernah membenci awan kelabu 
yang sering menutupinya.

-------------
Senja tak pernah salah. 
Hanya kenanganlah yang kadang membuatnya basah. 
Dan pada senja, 
akhirnya kita mengaku kalah.

-------------
Kalaupun senja memintaku menunggu, 
ia tak akan pernah mengecewakanku. 
Senjaku selalu Indah bagaimanapun dia

-------------
Jikalau kamu rindu, 
juga belum berujung temu, 
lihatlah aku, 
di balik senja yang indah itu.

-------------
Karena, 
Senja lah yang mengajariku, 
tentang cara ku mencintai dengan sederhana.

-------------
Jika ada senja yang menawarkan kehangatan, 
maka maafkan aku yang masih setia menunggu dinginnya malam.

-------------
Teruntuk sajak senja 
Aku masih sulit untuk mengeja 
Aku masih sulit untuk membaca 
Sajak senja, 
Kau sangat sulit diterka.

-------------
Adalah aku yg tak secantik pelangi 
yang selalu kau puji dlm bait pusi 
bukan pula seperti senja 
yang selalu jadi latar setiap sajak

-------------
Sajak yang kau ucapkan seperti rintangan 
dikala senja tak lagi datang 
Bagiku itu sulit untuk dilupakan, 
dan terkadang itu bertahan sebentar

-------------
Anak normal tidur peluk guling 
anak sajak tidur dipeluk semesta bersandarkan senja

-------------
Senja mengajarkan bahwa sesuatu yang berakhir,
tak selamanya tak indah. 
Karena senja termasuk salah satu suguhan ternikmat yang disajikan

-------------
Selamat datang malamku, 
selamat jalan rinduku, 
hanya itu yang selalu ku ucap, 
saat senja berlalu dari langitku

-------------
Senja kala itu Mengusik rindu yang menggebu 
Salahkah aku 
Bila mengusikmu sosok yang tak pernah aku tahu 
Tapi aku rindu

-------------
Menulis adalah suatu cara untuk bicara,suatu cara untuk berkata,suatu cara untuk menyapa,suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah dimana.
Cara itulah yang bermacam macam dan disanalah harga kreativitas di timbang timbang.
-minR
-------------
Terik paling terik sudah kulewati,
Hujan terderas sudah terlangkahi,
Angin paling badai sudah teratasi.
Namun hanya hatimu yang belum kumiliki.

-------------
Entah..
Yang aku tau rasa ini 
Ingin berjalan
Menapaki cerita 
Hanya saja..
Kaki ini terikat rantai...
Hingga aku kembali bersimpuh
Diam.....
-Diah Indria Sari
-------------
Aku ingin menyapamu, menceritakan
Hari-hariku dan mengatakan betapa rindunya aku akan dirimu.
NAMUN ternyata, Diam nya kamu?
Juga mendiamkanku.

-------------
Kesendirian adalah kesadaran 
paling tulus dan jujur.
Malam adalah teman paling 
setia dan sabar. 
Cinta adalah sajak yang terus 
dipuji dan dicaci.
Bila cinta tamu yang suci
Bila setia teman yang baik
Bila tulus guru yang ikhlas,
maka kata "putus"
hanyalah sebuah mitos.

-------------
Hari ini saja. 
biarkan rindu bercerita kepadaku tentang suaramu yang waktu itu berbicara padaku. 
tentang aku yang selalu malu jika berhadapan denganmu. 
diam, tidak bisa berbicara lebih banyak lagi.
-minR
-------------
Kita pasti pernah punya seseorang seperti senja. 
Telah ditunggu, 
tapi dia hanya memberi keindahan sesaat 
kemudian pergi lagi.
-minR
-------------
Bahkan ketika rinduku kau anggap sampah, dan bahkan ketika aku putuskan tetap mencintaimu tanpa lelah. Kau masih saja tak perdulikanku yang sedang hilang arah.
-minR
-------------
Jika rindu ibarat sebuah padang 
maka ia akan tandus kering berpecahan..
tak bertemu oasis tak bertemu kaktus 
segersang itu.

-------------
Kepercayaanku sudah ternoda, 
aku muak dengan peranmu yang ganda.
-minR
-------------
Aku mundur memilih hancur
Kubiarkan harapanku terkubur
Aku menyerah dengan hati yang patah
Meski perasaan ini masih yang terindah.
-minR
-------------

senja....
dimana saya....
tolong katakan pada senja dimana senyumnya
atau tanyakan saja pada sang mentari yg menyinari seharian ini...
tanyakan pada angin kemana dia membawa senyumnya..
atau harus aku tanyakan pada roda yg membawaku seharian ini...
biarkan bias burung yang menyapa...
aku dan senja...
entah dimulai dari mana...
aku dimana..
SENJA
-minR
-------------
Goresan nestapa??
Entah ??
Terlalu banyak goresan
Semilir membawa debu
mungkin mengabarkan rindu
Atau ??
Ribuan ranting telah usang
Lumat seakan di rayu waktu
Sembari kulipat rapih harap
Ku simpan di sela nada-nada klasik
Bukan syair yang membuatku terpesona
Bukan pula lantunan sajak yang
Mesra
Tapi senyum yang membuat
Hati terfanah
tak luruh di genggam waktu.

-------------
Hari ini saja, biarkan rindu bercerita padaku, tentang senyummu, tentang sapaanmu, tentang candamu, yang mungkin kini perlahan telah berubah semu. namun aku tau,semua ini bukan keinginanmu,ataupun keinginanku.
-minR
-------------
Rindu itu jahat...
Tak mengerti arti jarak...
Tak paham arti waktu...
Bersikeras dgn maksud...
Hanya bisa meratap tanpa mendekap...
Menahan jemu tanpa temu...
Rindu itu bedebah, tapi aku suka..

-------------
Seolah butuh tapi angkuh
Seolah rindu tapi enggan untuk bertemu..
Aku harus menanti
Atau bersiap mencari pengganti??

-------------
Kau membuatku membiasakanya lagi, 
mendengar lagu lagu sendu, 
ketika rindu tak juga menghasilkan temu.

-------------
Bayangmu ingin kucumbu tapi tersapu oleh sadarku,
nyatamu kian merayu terbius aku hingga membeku,
tapi ku terharu kau terpaut oleh waktu...

-------------
Tiupan angin yang datang, 
bersama rindu mengikuti. 
Mengukir rasa yang tak seharusnya kembali, 
karna hanya menggores luka di hati.

-------------
Ada saatnya kita memilih sendiri,
Bukan untuk dicari
Tapi untuk mendamaikan hati
Dari segala sesuatu yang hanya menyakiti hati
dan dari hal-hal yang tak sesuai dengan kehendak diri.

-------------
Jika esok memiliki matahari, 
dan malam memiliki bulan, 
maka akulah senja yang terus menanti 
tanpa bisa memiliki.

-------------
Kamu tidak lagi semanis teh dalam Cangkir kecil, 
Karna, kini kamu hanyalah sebuah ampas 
yang terbuang di pinggiran Jalan.

-------------
Faktanya kita tak akan pernah sejalan,
aku pengagum senja dan kamu penyuka hujan,
Dan kamu tau?
Senja tak akan terlihat saat hujan.
Jadi cukup!
Cukup sampai senja sore ini.

-------------
Senja

Musim itu adalah serpihan
Adalah kelam
Adalah gelap
Sang surya mulai hilang
Sembunyi di balik puncak, jauh…
Pernah terangkai menjadi gubahan 
Dan disimpan oleh sang malam
Dibawa oleh ombak 
dan kembali lagi oleh sang musim
senja…
menghempas serpihan jiwa, mengusik gubahan itu
oleh sang senja…

*Ayu Lestari Siregar
Mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia 
UHN Medan 
Semester 7
080218
-------------
Pagi merekah..
mentari pun mulai ramah..
malam pun datang..
awan seakan bergelombang..
dan hujan pun menebarkan kesejukanya

-------------
Diantara terang siang dan malam gulita
senja hadir berselimut jingga
Aku tak bisa bertutur kata
Hanya mampu menikmati indah karunia-Nya
Pancaran sang surya seolah samar dan semu
Sperti aku yg gundah dalam deburan rindu
Sebab kau tak kunjung menerima bingkisan rinduku yg tlah lama berdebu
Aku hanya mampu mencurahkan rinduku kepada waktu....
-Daphid Silalahi
080218
-------------

2 Responses to "Puisi dan Quote Sajak Senja @SajakSenjaKu (Bag. I)"

  1. Gimna klo buat platform khusus buat org" yg ingin nulis quote nya kak, seperti group nya sajak senja, Saya ada niat buat Collab sih, Semacam Start up gitu, klo tertarik contact aja ke Gmail saya : zikriismal42@gmail.com

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel