Buah Pena Member Sajak Senja tentang Pengkhianatan | Puisi Khianat
Terjerat dalam lumpur kubang khianat
Setubuhi kata, berpacu dalam birahi sesat
Terperangkap, walau dalam sesaat nikmat
---
Sajak Senja adalah suatu komunitas literasi yang didirikan oleh Khairul Fikri. Seiring waktu, Sajak Senja mulai besar. Hingga saat ini membernya telah mencapai lebih dari 300.000 orang. Berikut beberapa media sosial Sajak Senja: Klik tautan di bawah ini!
Silakan klik dan ikuti media sosial di atas, jangan lupa subscribe channelnya.
Selanjutnya, kami suguhkan beberapa karya dari member Sajak Senja tentang Pengkhianatan:
---
KHIANAT
Runtuh sudah semuanya.
Remuk berantakan.
Tangisan larut bersama kekecewaan.
Kepercayaan bertahun-tahun yang kutanamkan sudah lenyap.
Mengapa kau hadirkan orang ketiga?
Mengapa kau tanamkan mawar lain dihatimu?
Aku kurang apa?
Apa yang salah dari diriku?
Bertahun-tahun aku menampik.
Bahwa kau tak akan pernah berkhianat.
Tapi semuanya sirna sudah.
Setelah kusaksikan kau menyatakan cinta padanya.
Akhir kisah yang sungguh menyakitkan.
Aku tertipu oleh buian manis kasihmu.
Manis palsu!
-(YDW)-
- Humm Oke
---o0o---
KU INGIN KAU SELAMANYA
Oleh: Mhetallo Adonara
Waktu tanggal silam
Seribu purnama ku mengutuk diri
Menatap langit-langit buram
Menetes sakitnya air mata cinta
Dahan-dahan terkelupas keluh
Semerawut bising kota menerpa
Cawan anggur mengecup mangkat
Bertumpah sadis panggung khianat
Laut udara teritorial
Selaput nadi tersentak kaget
Peluh amarah memepet kering
Bersambut terang dari MONAS
Takhta nirwana melumas cakrawala
Pilihan konfirmasi menyetujui
Salam lambai berdecak kagum
Pesan hari mencabut segala dendam
Kini kesadaranku kembali pulih
Aku ingin kau selamanya
Bukan sebagai kekasih yang kembali pulang
Tapi sosok yang terurai dalam lembar baru
Jelita
Gemetar haru bibirku memanggilmu
Perihal, kau adalah sentuhan Illahi
Yang membawa harapan dalam wujud malaikat
Jelita
Sejuta terima kasih takkan pernah cukup
Sebab kau adalah bukti yang nyata
Bahwa cinta tak mati dalam hidupku
Jelita
Aku ingin kau selamanya
Menjadi kemenangan dari perjuanganku
Yang selalu kalah dalam durasi hubungan
Jelita
Ini hanyalah selembar syair kusam
Yang terbuka jujur apa adanya
Supaya kau memahami bahwa kau adalah amin-ku di riak Cendrawasih
Jayapura, 22-06-20
- Mhetallo Adonara Sergo
---o0o---
Kamu adalah kisah singkat yang sempat aku cintai dengan rasa hormat,
lalu kamu pergi dengan sejuta khianat
meninggalkan luka yang bersayat.
sungai tutung–kerinci–jambi
23–juni
- Selvii Haryanii
---o0o---
Rasa ini seolah khianat. Kita dekat, namun tak kunjung saling terikat. Tolonglah rasa, jika tidak mungkin untuk bersama. Kenapa kau hadir seenak membuka mata?
- Muhammad Azkia
---o0o---
Jadilah taat, kiamat sudah dekat. Segeralah bertaubat. Jahanam tak akan segan melumat hamba yang khianat.
Tengah malam, 02 mei 2020
- I Yan
---o0o---
"Rencangan khianat"
Langkahmu terlalu cepat
Hingga aku selalu tertinggal
Dan kini aku mengheujeun
Setelah aku nyaho
Kau telah nyamunikeun kabogohku
Dan memacarinya..
Bahasa ketoprak
- Peri Irawan
---o0o---
Aku yang sekarat ditikam puisi laknat
Terjerat dalam lumpur kubang khianat
Setubuhi kata, berpacu dalam birahi sesat
Terperangkap, walau dalam sesaat nikmat
.
Lalu
Meruah limbah air sperma dilayar beranda
Mengisi pikiran kotor pemuja noda
Dengan ribuan filsafat dan filosofi layaknya tokoh agama
Memutar narasi, seheroik pahlawan tanpa nama
.
Bullshit !!
Kita berjalan di aturan dan hak semesta
Menyodorkan simpati dan hujat keji tanpa mau mengerti
Bersulang kebodohan, untuk terlihat sok suci
Berlomba meminjamkan cermin retak muka sendiri
.
Ha..haa..haa..
Mari nikmati bersama
Sisa kopi berampas sianida
Lalu, biarkan aku mati
Abadi dalam puisi
#monggo di unjuk kopine
- Danang Haris S
---o0o---
PERANG
HANCUR NYAWA BERKUBANG TANAH BERTARUH DUNIA
TANPA DOA
...fajri rumi uin bdg 7 7 2020
Pola tipu merusak semua
Penghamba harta tahta asmara
Khianat dalam muka ceria
Seyum dalam luka berdosa
Perang berebut uang
Meski nyawa tersandera
Nalar nurani hilang melayang
Rakus membrangus
Haus darah menghisap
Bertuhan nafsu bagai hewani liar
Bertahta lacur keangkuhan
Patuh taati adab fir'auni
Bumi terjejali jiwa-jiwa terkurung Darah terkuras dalam kubangan serba konflik dan hujat
Semua bergulat perang juangkan kata (harta tahta asmara)
Laju nafas beroksigen penuh asab kerakusan Deyut darah bervirus investasi
berpraktek rente
Wajah-wajah inslander
berpeluh keringat, lidah mengering,
terhisap darahnya oleh neo-kolonialisme
Perang sebagai logika benar-baik Konflik panji pembenaran Investasi rente penghalalan kedoliman dan penjahahan baru
Ekonomi imperial pola rilaku biadab
Pembantaian berkubang tanah atas naman
"tuhan tu"..
Syiria bertaruh tahta
Afganistan berpacu nyawa
Palestina berperang pilu rebut ratapan batu
Rohingya terkubur hidup nyawa terkapar sia-sia
Suku Karen berrebut harkat diri merdeka
Checen pegunungan Kaukasus suarakan makna merdeka sorgawi hadapi singa gila tak ber-Tuhan
Yugoslavia/Bosnia hancur bergelimpangan nyawa berebut harta dan tahta
Wajah bumi dalam konflik perang
Nasib jiwa dalam darah teracuni kegilaan
Mata dan nalar berrakus singa tiada empati
Nyawa bergelantung berkubang tanah Jiwa-jiwa lunglai luka hampa tiada makna
Dunia tengah berhancur
Bumi menguak janji Ilahi;
"..ataj'alu fiiha man yusfidu fiiha wayasgikud dima'aa.."
"..Mengapa tercipta mahluk penghuni bumi yang senang berdarah-dara dan merusaknya.."
Kini..
Insan membuta tuli dungu,
tiada pandai bicara
Kubangan tanah semula berasal selalu bersedia terbuka
Tanah awal darah tertumpah hilang melayang
Tanah air tempat hunian diri hancur tiada berkeping
Hanya yang tersisa kuburan tempat akhir "Naungan Tuhan"
Berkafan putih tersapa Tuhan
Kembali nyawa mengusang berkubang lobang keabadian....!!
- Fajriudin
---o0o---
Pada jiwa jiwa terbelenggu sepi
Kemari, aku memanggil engkau dalam mimpi
Bertanya ,
Adakah yang lebih sakit,
Daripada cinta yang khianat dan kehidupan yang melarat ?
By pemburu senja
- Cal Roza
---o0o---
SEHELAI PESAN AKHIRAT
Oleh: Mhetallo Adonara
Dari ranjang rebahan
Saat raga mulai lemah
Jemari serasa kaku
Naluri merintis maut
Terdengar bisik-bisik raja
Berunding dalam segitiga setan
Meracik struktur manuver
Membunuh lidah-lidah rakyat
Sangkakala bising akhirat
Republik kesatuan penakut
Racun tumbangkan Munir
Widji hilang tanpa bayang
Kilas hitungan lampau
Konspirasi mawar peluru
Trisakti menor darah
Karang panas gelantung mayat
Mahasiswa pencetus reformasi
Senior amnesia martabat
Volume tenor tergiring keluar
Konvoi aspal tersungkur vonis
Negara aturan khianat
Jabatan pemerkosa Pancasila
Garuda tertembak mati
Pertiwi kian menjadi janda
Pelacur jalang birokrasi
Nyiur hijau layu membara
Pesisir sempit reklamasi
Polusi mengebiri jantung kehidupan
Diskusi media remote kapitalis
Narasi sekedar bau kencur
Solusi penyerbuk senggama
Air liur ceceran onani ovum
Indonesia rahang diskriminasi
Pimpinan abadi dapil barat
Timur takdir gelar hamba
Demokrasi rentang pilih kasih
Cakrawala sapaan akhirat
Coronawati lihai mematuk
Semesta kalang-kabut
Daerah rajin memotong derma
Pimpinan penjilat selakang
Lampu merah antero pungli
CPNS lambaian nepotisme
Kapur honorer miskin subsidi
Republik pakar pencuri
Ladang gebyar investasi
Infrastruktur laba arogansi
Haus lapar terabai simpati
Indonesia
Negeri kaya ironi
Leluhur gelisah jeritan
Cita-cita terbawa maksiat
Jayapura, 26-05-20
- Mhetallo Adonara Sergo
---o0o---
Kamu layak mendapatkan Kebahagiaan, bukan Pengkhianatan.
Kamu harus tau! Apa artinya seorang sahabat!
Bukan dia yang hanya bisa Khianat
Bukan dia yang hanya bisa Mengumpat
Bukan dia yang hanya bisa datang saat butuh
Bukan dia yang hanya bisa menyuruhmu patuh
Tapi dia yang selalu bersikap Tulus
Dia yang tidak pernah Modus
Banjar, 12 Maret 2020
- Vi Rach
---o0o---
KOMUNITAS KACA
Oleh: Mhetallo Adonara
Himpunan khianat
Retorika secuil ngupil
Ideologi tinta pesing
Bobrok serupa pencopet
Jemari sepakat bolong
Gentayang asa buruk
Instruksi kasih pecah
Status monopoli sanjung
Cita-cita leluhur independen
Harum cendana kecup anyir
Apatis galang sosial
Tampil muka niat pamor
Struktur inti plin plan
Lantik jabat lupa ikrar
Tengger rayuan hasrat
Ninabobo malas tugas
Komunitas kaca usang
Kata-kata bau pelihara
Cibiran tinggi pemimpin
Benam dedikasi jilat omongan
"Cor unum et anima una"
Semboyan pilih kasih
Keluarga hanya mulut
Realita saling maki
Komunitas buang waktu
Arahan kapitalis amal epik
Aksi lapang derai senyap
Amnesia cita-cita pondasi mula
Pimpinan overdosis sinting
Gerakan minim waras
Kritik terkulai hujatan gembok
Calon regenerasi bandit kakap
Senioritas gembel sesat
Arahan curam basi
Mengaku hebat depan anggota
Bodoh-bodoh bertindak
Seksama harmoni reyot
Diskusi petik sunyi
Huru-hara bimbing riuh
Omong kosong kharismatik
Topeng-topeng sayatan vital
Bicara ide tak tunjang laku
Bla bla bla struktur rapi
Cacat simpang-siur praktek
Cukup sampai sini!
Komunitas lakon jenaka
Perawat keliar muka dua
Gagah materai cedera fakta
Jayapura, 12-05-20
- Mhetallo Adonara Sergo
---o0o---
Karya : Nyanyian jiwa
Judul : Ajari Sifat Iblis
Sepi masih mnyelimuti hati
walau hari sudah pagi
semat terpahat segala munajat
ingin lepas belenggu mengikat
Luka, dera, jiwa menikam bengis
mengajari sifat iblis
amarah, memerah semakin kritis
menghunus khianat dengan sadis
Merajam keyakinan hampir sekarat
umpat hidup, menghardik laknat
kusam, suram nurani ini berkarat
mengecup aroma dosa diri terjerat
Lelah, kalah harus merangkak menuju cahaya
patah, asa untuk menggapai bahagia
tersekat, cacat langkah tak ter'arah
terlelap, pengap di atas ranjang basah.
Purwakarta, 11 Februari 2020
- Nyanyian Jiwa
---o0o---
Jangan lupa. Berterima kasihlah kepada orang yang telah mengajarimu tentang cara baru untuk setia, setelah engkau ditinggalkan dengan khianat. Dan kembalilah padanya, giliranmu mengajarkan bagaimana memberi pelajaran yang baik
2020 Ngopinesia
- Amy's Note
---o0o---
Bagaimna caraku mengetahui kabar tanpa mengganggu.
Rindu yg begitu sadis membangunkan tidur nyenyakku.
Bayang wajahmu selalu hadir dalam mimpi mlmku.
Ayo lah beri kabar sekali saja.
Atau beritahu dimanakah hrus ku temukan kau.
Tanpa mengusik damaimu.
Aku sudah menyampaikan rinduku lewat doa".
Kuceritakan tentangmu pada Dia yg tak pernah khianat..
Ayolah runtuhkan sedikit ego jangan menyiksa hatiku seperti in..
- Rhamla Arha
---o0o---
Hujan...
Segalanya tampak suram, dan kabur...
Rinainya bergema renyah, seperti nyanyian lembut yang pelan-pelan memadamkan amarah yang menyala...
Sang surya bersembunyi dibalik awan yang kelabu, seakan-akan enggan menyemangati bumi dengan teriknya.
Kini, yang ada hanyalah jiwa-jiwa letih, jiwa-jiwa yang lelah menjalani hari-hari yang penuh masalah...
Dengki, serakah, ambisi yang tak kunjung reda, khianat, mimpi-mimpi yang belum tercapai, dan drama hidup ini...
.
Lupakan sejenak semuanya, lupakan tentang hiruk pikuk itu.
Biarkan semuanya lepas, dan berikan angin dingin berhembus menenangkan raga yang letih, mengurai segala gejolak emosi yang ada...
Biarkan segalanya padam, dan tidurlah
- Hens Ep
---o0o---
SUATU MASA. aku dan kau pernah menyulam jari. Mencoba merangkai janji, disaksikan langit yang sedang bertransisi.
Mungkin itu sebabnya tiap kali memandang senja, senyumanmu terbias disana.
Pagi hari, aku mencoba merelakanmu. Siangnya aku berupayah melupakanmu. Namun saat senja datang, kau kembali bertandang dalam fikiran. Hingga kenangan menyelimutiku dimalam yang penuh kehampaan.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan senja.
Mungkin aku yang berlebihan. Atau mungkin senja memang guratan Tuhan dari tinta-tinta do'a yang dulu kita langitkan? Jika iya, aku jadi tau bahwa do'a ternyata bisa kadaluarsa.
Kata "SELAMANYA" dalam do'a kita akhirnya tenggelam dalam khianat. (Mhip)
- Di Penghujung Senja
---o0o---
SUARA FAJAR
Periode penentu janji
Menambal aspal ditengah genangan
Kokoh, indah, berdasar putih
Mengagumi dasar—isi terabaikan.
Di tiap-tiap pintu terbuka
Uang muka diterima
Memanipulasi suara
Kekuasaan digenggamnya
Bongak bergulat dusta
Resolusi; revolusi temporer berfondasi
Rona berperang—dasi dijuntai
Daging digiling, darah diperah, luka tercurah.
Serapah kau cipta
Agar leluasa berbuah kuasa
Menganak tirikan segala yang ada
Bak retorika pemanis kembang gula
Mata air beriak
Kompensasi tempo menjemur syahdu
Memercik susu—menyauk madu
Iktikad fasih; khianat acap mendekap
Sekali lagi! sejahtera harga mati
-A. H
- Christian Aditya
---o0o---
Ada yang bertanya, apa gunanya menulis?
Itu hanya membuang waktu!
Tiada faedah kata orang dengan sinis
Lebih baik gunakan waktu dengan hal yang lebih bermutu!
Biar dan diamlah
Semuanya akan merasa lelah
Ini hakku dan pertanyaan itu hakmu
Baiklah, biar kujawab semua rasa penasaranmu.
Ketika mulut tak bisa bicara
Ketika mata hanya berurai lara
Ketika dunia tak bisa memahami
Lalu kepada siapa diri mengadu selain kepada illahi robbi?
Ketika semuanya resah
Yang ada hanya kata ingin menyerah dan pasrah
Ketika diri tak bisa mengutarakan keluh kesah pada seorang insan
Hanya rintihan jemari yang diungkap lewat tulisan.
Telah terkikisnya rasa percaya
Karena khianat telah memperdaya
Terlalu banyak berwajah dua
Entah mataku yang buram atau semuanya memang nyata?
Hingga rasanya ingin selalu memakai kacamata.
Sampai disini faham?
Rumah, Senin. 13 April 2020
-nqalby-
- Nova Fii Qalby
---o0o---
Masih memeluk rindu bersimpul pilu. Meski entah kapan kembali terdengar merdu. Nikmati sayat-sayat nikmat tanpa ingin khianat.
Samodera Berbisik
Tangerang, 19 Juli 2020
- Samodera Berbirbisik
---o0o---
LARAHKU DI ATAS CINTAMU
Aku telah hilang diperairan asmara
Menapaki kerikil-kerikil kecil
Yang melintas singa langit
Hujan membelai setangkai cinta
Dari putik-putik bunga
Namun khianat kau simpan meluka
Dalam persembahan cintaku
Terukir seuntai tangis
Tak dapat kuhelai air mataku
Dalam tembok sejarah
Hanya diamku berkemas
Menuju sang ilahi
Polewali, 26 februari 2020
Oleh: Subhan
- Ubuh Subhan
---o0o---
"KHIANAT SEMESTA"
Walau neraka berjanji tuk menghabisinya,.
Sialnya dendam bukan mahkota.
Subang,13 April 2020
- Dannyndan
---o0o---
Cinta yang Singkat
Pernahkah kau punya sebuah perasaan cinta yang teramat singkat
yang kau hendak berpaling padahal kau baru jatuh cinta sesaat
yang kau hendak mencium wangi lain padahal janji baru dipahat
yang kau ingkari sementara dia terus menantimu di malam-malam keparat
Kau bilang ini cinta singkat
yang hilang tanpa jejak dan tapak
yang sirna tanpa bekas
kau tidak tahu kalau dia melafalkan namamu setiap saat
Ini cinta sesaat
bentuknya tak padat, bahkan tak bertulang walau sebagai sarat
ini cinta mulai sekarat
diluluhlantakkan pecinta yang khianat
Kau lihat senyum yang merekah dari pinggir bibir
disitulah terkuak dusta
Pernahkah kau punya sebuah perasaan cinta yang teramat singkat?
- Merry Afni
---o0o---
KOMUNITAS BUANGAN
Oleh: Mhetallo Adonara
Guntur sulam kelam
Hujan mengiris atap
Tameng ideologi piatu
Mengangah luas agresi
Indonesia tanah air beta
Lahan mangkat raja-raja
Bumbung gagah merah putih
Toleransi bhineka tunggal Ika
Indonesia republik dongeng
Indah berias sudut mimpi
Sakit fakta beludak nanar busuk
Tekun baka ingkar janji
Indonesia kecut nafas
Dengarkanlah suara komunitas buangan
Yang mencintaimu tiada tarah
Berikat sabuk nasionalisme
Gelegar aspal menyengat
Jemari berjalan minta-minta
Gunduk sampah mengais nafkah
Rumah diam genteng awan lantai tanah
Sepoi polusi nafas
Pabrik limbah sungai
Rimba dahan terpanggang investasi
Beton elit kikis teduh riak
Teritori silir-semilir hilang
Dua tanah mengikuti Jiran
Papua meminta pisah
Perihal, PEPERA di bawah pucuk mesiu
Buku tawuran pena
Sekolah gratis sedia kosong
Patah bangku marak melata
Si bocah terpaksa semir kasut
Pandemik area gelap salam
Derma pusat tercerai-berai
Daerah gigih manjakan perut
Jelata tersesap fana anomali
Kampanye pemanis anyir
Freeport lima satu Kamoro nestapa
Kartu sembako jajanan mahal
Kartu sehat bebas tunggak naik
Republik pestisida rakyat
Revisi kaidah sebar parasit
KPK melekat nisan tangis
Omnibus merakit gulana deru
Mahkamah hijau arogansi
Papa raja istimewa tawanan
Hamba setia meringis berat
Palu sakral mengetuk rawat suap
Republik nyali pecundang
Marsinah hilang keadilan
Munir mangkat perang politik
Biak berdarah tanpa vonis pelaku
Republik lambung dosa lalu
Cendana aman bersenda-gurau
Hambalang terbahak-bahak
Tajam hukum tumpul mencari Century
Republik khianat komitmen
Tolak aspirasi todong senjata
Kritik disebut haram
Pujian dipanggil mulia
Aturan brosur setan
Kampus-kampus irama busuk
Keringanan mengasingkan diri
Bayar wajib walau tak menduduk ruang
Indonesia tanah air beta
Suara ini bukan lubang anarki
Tapi sebuah harap memelas
Meminta sembuh tatanan indahmu
Jayapura, 05-06-20
- Mhetallo Adonara Sergo
AKSARAKU BERKELANA
Oleh: Fitri Ayu Wulandari
Aksaraku berkelana,
Menjelajahi ruang rindu,
Menyelami lautan cinta,
Berlari di hutan kasih,
Merayapi gunung kesetian.
Aksaraku berkelana,
Menyentuh titik kebencian,
Menggenggam kepedihan,
Mengabadikan dusta.
Berlarilah sekuat kakimu,
Bayanganmu saja takkan kukejar,
Namun di mana kau berpijak; ke mana matamu melihat; di situ kan kau dapati lukisan aksaraku,
Tentangmu yang telah menelanjangi hari depanku.
Bulir air mata yang menyapu ketenangan waktu,
Akan tetap basah seiring luka yang takkan pernah mengering,
Tentangmu abadi dalam luka kenangan,
Buih kata maafmu takkan menjadi penawar sesak di dada.
Melajulah dengan khianat yang kau kenakan,
Dusta yang menjadi akhlaqmu takkan memberimu selamat,
Aksaraku kan terus berkelana,
Mengejar; membayangimu; hingga kau tak punya ruang untuk mengadakan pengakuan dosa.
- Fitriayuwulandari Sastraprosa Fidicaca
---o0o---
PETAKA IBLIS ATAU SIAPA YANG SALAH
...fajri rumi uin bdg 1 6 2020
Pertiwi terlihat berlayar dalam retak
Ombak dan angin politik semakin sahdu memanas
Konflik gagasan
Beda kebijakan pusat - daerah
Beda bahasa birokrasi dan intelektualitas
Beda kata dengan realita
Lidah paradok dan kursi keangkuhan, warnai media langit negeri
Terkapar krisis pangan,
mulai memanggang emosi rakyat pertiwi
Protes sikap penguasa tidak berpihak
Kritik kebijakan bagai lidah jalanan
Nasehat keras para senior bahwa arah bangsa berbelok arah dan idiologi
Bahkan desakan akui dan penghapusan jejak kebiadaban "politik laten"
Penipuan sejarah tengan terekayasa; dan sistematis,
tiada kebiadaban,
tiada penindasan,
tiada pernistaan,
tiada penerapan, dan hukum karet.
Namun mengapa nada berang mulai terdengar
Berpangkat teriak
Berharkat menegkritik penuh jejak
Berintelek tinggi menggugat
Ramah pada pelaku kebiadaban
Sadis pada nalar-nalar kritis demi cita kebangsaan.
Filosofi idiologi bangsa, bukan nalar ajaran seseorang
Panji berbangsa Bukan petuah ajaran lidah seseorang.
Logika ratu adil, petuah ilusi tertolak zaman dan akal sehat.
Berdikari dalam nalar
Berduri dalam realita
Berdaulat dalam slogan suci
Berdaulat pada haluan politik "uang tuanku";
Uang ..uang...
Untuk angkut kekayaan demi suplai bangsa asing
Penjajahan dalam bentuk "uang", kembali terjadi
Monopoli politik pembrangusan terjadi
Terlihat mata eklpolitasi kekayaan negeri
"Ayam mati diatas tumpukan padi sendiri".
"Tongkat dan batu jadi uang tanaman imperial".
Darah pertiwi tengan tertumpah sia-sia
Jiwa terlantar tiada kebersamaan
Pangan termonopoli, hingga mulut tak mengunyah,
bumi meniada nikmat
Seiring janji pada Tuhan berkumandang, untuk kemudian diingkari
"Tuhan dikhianati dan tidak ditakuti".
Bumi melaknat
Saat khianat merekat.
Tiada arti lagi berpanji "daulat rakyat".
Pengkultusan politik dan kebijakan akan membentuk mata kuda;
membrangus semua yang berbeda
Kritik atas tangis karena sengsara !!
.....
IBLIS DAN EKPLOITASI DARAH PERTIWI
...fajri rumi uin bdg 4 5 2020
Paradok...
"Ayam sekarat mati dalam tumpukan padi"...
"Cinta nasib negeri tetangga berdalih pat gulipat pembangunan"...
Watak kolonis masih membumi
dan mengapa meludahi persada...?
Watak kolonialis; penjajahan, ekploitasi,
kebijakan demi uang dan mutiara,
homo homini lupus,
dan iblis...
Pertiwi akan susah terhimpit dalam iblis kolonis;
Tahta bermata buta
Hukum bermata dua
Pekerja adalah buruh diekploitasi atas nama upah...
Korupsi bagai bunga semerbak punggawa
Nepotisme jadi slogan asas berpolitik meski sadis
Darah'darah negeri terhisap
Gerak negeri terekploitasi tanpa jejak...
Kolonis itu adalah iblis
Dekat melinggis
Jauh memanis
Bersatu "mati dalam rakus"....
Nasib pertiwiku....!
..kaki manglayang bandung...
- Fajriudin
---o0o---
Demi Masa Lalu
(Arum Purwita)
Jika aku benar kenapa engkau yang sembunyi
Bukankah telapak tangan ini sempat kaucium
Jika aku benar kenapa engkau menunduk
Bukankan telah terangkat beban pundakmu
Tak ada bicara merendahkan
Tak ada tentang injak kepala hunuskan pedang
Telah kita pahami pun sepakati
Namun eloknya kekata ternyata jauh dari nyata
Aku yang khianat, atau
Kau yang tak amanat
Tukar saja semua atas nama masa lalu
Saat kita sama telanjang di derasnya sungai pegunungan
Aku bebaskan kau pun luaskan
Kembali ke titik nadir meski rasa telah terbedakan
Kediri, 20 April 2020.
- Arum Purwita
---o0o---
KEBODOHAN BELUKAR
Oleh: Mhetallo Adonara
Atap-atap semesta
Guyur kilatan perih
Sorak-sorai kemuraman
Tiang nadi memecah hanyut
Kode-kode sandiwara
Siluet mata kenyataan
Dua akun satu raga
Menjilat ludah khianat
Status media fakta
Jari manis melingkar nikah
Mungil karya asmara
Gugur impian bersama
Senja mengijinkan malam
Gantian suasana beri sepi
Tutur kata bak puitis
Permainkan ikrar setia
Deru isolasi malam
Jalan bahagia kerontang
Layu tangkai percaya
Cinta sejati sebatas dongeng
Terukir pasrah duka
Niat pergi timbul menyeka
Berkelana memapah lain
Bungkam terhipnotis larangan
Sakit berselubung sesak
Belukar kebodohan mekar baiduri
Bertahan dalam baris perih
Sadar raga bukan pilihan
Tarian-tarian kepak kelelawar
Relung qalbu dermaga lari
Singgah membasuh tengkar
Berlabuh pergi kondusif suami
Ya Kuasa
Serasa lengan memanjang nisan
Bibir tak mampu melukis senyum
Rahang bertengger kecewa
Ingin terpahat benci
Semuka garang ucapan
Namun, sia-sia terucap
Perihal terlanjur menyayangi
Dari jentik-jentik ratapan
Tikar nestapa bermotif
Ini adalah dosa
Karena bukan cinta tapi zinah
Pada takdir nan mengunci
Biar kita berakhir tragedi
Perihal rumah tanggamu sakral
Tak pantas bagiku menyelip tengah
Jayapura, 30-04-20
- Mhetallo Adonara Sergo
---o0o---
0 Response to "Buah Pena Member Sajak Senja tentang Pengkhianatan | Puisi Khianat"
Post a Comment