Tuhan Bukan Hanya Tempat Meminta
Sini mendekat, kita ceritakan apa-apa yang terasa menjerat. Barangkali tentang rindu yang berat atau hati yang sedang sekarat.
Begini, pada dasarnya manusia hanya menginginkan satu hal di dunia, yaitu bahagia. Hanya kadang kita ingin yang lebih dan lebih lagi dari sebelumnya. Lupa jika Tuhan bukan hanya tempat meminta, tapi juga bersyukur atas apa yang kita punya.
Lalu mengenai rindu, itu hanya bagian dari cinta. Yang kemungkinan bisa menjadi dosa. Antara benar atau tidak, karenanya kita akan lebih sering membayangkan hal yang tidak-tidak.
Sementara patah hati, itu adalah penyakit yang kita ciptakan sendiri. Terdorong oleh rasa ingin memiliki, yang dengan atau tanpa sadar menjadi sebuah ambisi. Dan saat itu juga cinta yang sebenarnya mati.
Jadi tidak salah ketika seseorang bilang; Cinta tak harus memiliki
Bukan soal pengecut, pecundang atau munafik. Tapi semua memang sudah Tuhan atur sedemikian apik.
Apa yang mau dipaksakan? Ketika hati dan jasad hanya titipan. Ditambah masih ada harga diri yang harus dijunjung tinggi.
Sakit memang ketika cinta tak terbalaskan, rindu tak tersampaikan dan kisah kita digantungkan.
Tapi apa harus mengiba? Memohon pada dia yang kita cinta? Sementara Tuhan maha segala.
Jika pun benar kita berharga di matanya, berarti di hatinya, tentu tak akan dia biarkan sakit dan terluka.
Lalu apa yang menjamin akan bahagia? Sementara yang ada hanya derai air mata.
Tuhan itu baik, sayang kita tanpa mengharap timbal balik.
Menakdirkan seseorang pergi untuk diganti dan membuatnya menjauh untuk memberi yang lebih kita butuh.
Jadi, jika ingin bersedih, bersedihlah.
Jika ingin menangis, menangislah.
Tapi jika ingin menjalani hidup sekacau itu, pertimbangkanlah.
Ingat, kita memang akan hidup dua kali. Tapi setelah bangun dari mati, tak akan ada pilihan lagi.
Bivisa
0 Response to "Tuhan Bukan Hanya Tempat Meminta"
Post a Comment