Aku Tak Ingin Selalu Berpura-pura

KEHAMPAAN

Di sini aku berdiri, tangis dan tawa berganti menemani. Kadang, aku merasa gagal menjalankan peran, tak ada perubahan. Selalu kaki ini melangkah di Jalan yang entah, yang kian membuat diri gelisah.

Tuhan, apa hatiku telah mati? Tertimbun bersama mimpi yang kumiliki. Atau aku saja yang tak peka pada setiap rasa?

Dia, mereka, adanya selalu, memupuk bahagia yang telah lama layu. Tapi tetap saja hambar yang tergambar, serupa embun yang menguap kala mentari menguji sabar.

Tuhan, tidak bolehkah aku menyerah? Tertidur dalam pangkuanMu dengan senyum paling indah.

Duniaku sepi, bukan tak kutemukan yang berarti. Tapi sepertinya, kembali padaMu bahagiaku akan sempurna.

Di perputaran bumi yang ke sekian, aku masih menatap masa yang sama; Kenangan.

Aku memang malas bercerita tentang luka pada dunia, tak akan ada yang berbeda. Tetap sibuk pada kisahnya, atau bahkan bisa saja aku dijadikan bahan tawa.

Tuhan, inginku tak banyak.
Perihal sebuah hubungan yang batal, tak membuatku sebal. Begitu pun angan yang harus kukubur dalam, tak lantas membuatku berpikir Engkau kejam.

Aku percaya kecintaanMu padaku begitu besar, meski sering aku terlambat sadar.

Tuhan, tarik aku dari kehampaan. Tunjukan jalan yang bisa membawaku pada ketenangan.

Biar semua pergi, tapi Engkau jangan Tuhan. Sebab jika Engkau tak lagi di sini, duniaku benar-benar berantakan.

Tolong aku, Tuhan.
Aku tak ingin selalu berpura-pura, hidupkanlah hatiku senyata-nyatanya.

Bivisa

0 Response to "Aku Tak Ingin Selalu Berpura-pura"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel