Romeo dan Juliet Zaman Now

Oleh: Choco Almon

Kisah Cinta antara Romeo dan Juliet yang dipertemukan di sebuah SMA swasta. Kisah dimana Juliet sebagai murid baru, dan bertemu pangeran somvlak SMA Dirgantara yang taklain adalah Romeo. Dan beginilah kisah mereka.

Prokkk  prokkk prokkkk

Tepuk tangan meriah terdengar di dalam kelas IPS 3 , dimana pelajaran Bahasa Indonesia sedang berlangsung. Yah pelajaran kalia ini membahas tentang kisah Cinta Romeo dan Juliet.

"Gimana kisahnya Romeo?" Tanya ibu Siska yang berada di depan kelas.

"Jika Romeo dan Juliet jaman dulu mati karena minum racun, maka Romeo yang sekarang bakalan mati kalau Juliet milih Abi bu." Dengan santainya Romeo menjawab itu semua dengan gamblang.

"Jelas lah gw pilih Abi daripada lu, orang lu aja kaya Remukan rangginang gitu." Jawab Juliet dengan sinisnya.

"Nah pertanyaan nya emang Abi mau sama lu Julaihah?"

"Jelas maulah, Ya nggak Bi?" Dilirik nya Abi yang berada di bangku depannya.

"Enggak!" tawa seluruh murid yang berada di kelas pecah saat mendengar jawaban sepontan Abi.

"Sudah sudah, Romeo sama Juliet duduk kita lanjut plajarannya." Dan kelas pun kembali ke keadaan semula.

Tenggg tenggg tenggg

"Oke, cukup sampai di sini pelajaran kita hari ini dan jangan lupa tugas kalian minggu depan harus sudah selesai. Selamat siang semuanya."

"Siang, Bu." Dengan sekejap isi di dalam kelas telah berkurang dan hanya menyisakan beberapa biji di dalamnya.

"Lun, mau ke kantin kagak?" Tanya Romeo saat berada di samping Luna yang duduk dengan Juliet.
"Ni, mau jalan yuk, Jul." Ajak Luna kepada Juliet, tapi tidak ada respon sama seklai.

"Jangan dibangunin Lun." Cegah Romeo saat melihat Luna ingin membangunkan Juliet yang sedang tertidur pulas.

"Kalau gitu gw ke kantin dulu, awas jangan diisengin." Luna dan dua sahabat Romeo pun pergi ke kantin.

Tinggalah mereka berdua di kelas yang sepi. Lama Romeo memperhatikan wajah Juliet yang imut-imut.

"Juliet...." pangilnya lembut sambil mengelus kepala juliet.

Hemmm

Dan hanya deheman yang ia dapatkan. Dengan sabar Romeo menunggu Juliet untuk bangun. Karena lama, Cup... satu kecupan mendarat mulus di kening juliet.

"Bangun, Sayang." Dan perlahan mata juliet mulai terbuka.

"Apasih Romeo orang gw lagi tidur bentar juga."

"Lu tu Juliet bukan Putri salju buruan bangun."

"Suka-suka gw dong." Jawab Juliet dan bersiap buat tidur lagi.

"Makan dulu, lu tadi pagi kagak sarapan kan." cegah Romeo sambil mencubit hidung mancung Juliet

"Sakitt Remukan." Dengan muka cemberut dan dengan kagak ikhlasnya Juliet pun kembali membuka mata.

"Tadi mama bawain bekal, makan gih."

"Mana.?"

"Masih di laci gw, ambil sendiri sana."

"Ogah." Juliet pun mengambil ponselnya yang sejak tadi bergetar-getar di dalam saku rok.

"Manja." Dengan berat hati Romeo sendiri yang mengambil bekal tersebut dan menaruhnya di meja. Dilihat Juliet yang masih fokus bermain ponsel. Tanpa ragu ia menyuapinya. Sejak kecil mereka berdua memang seperti itu. Maklum mereka tetanggaan. Jadi makan sepiring berdua pun mereka sudah tidak risih lagi. Bahkan Juliet sekamar dengan Romeo tapi waktu kecil.

"Rom, minumnya mana?"

"Lupa kagak bawa." Jawabnya dengan enteng dan melanjutkan makan yang tinggal seipritt.

"Pedess Rom. Buruan beliin minum." Rengekan Juliet sambil memukul-mukul tubuh Romeo.

"Manja banget si Jul, beli sendiri sana!"

"Romeo." Pangilnya pelan dengan muka memerah menahan rasa pedas di mulut.

Tanpa memperdulikan muka Juliet, Romeo lalu pergi meninggalkannya. Dilihat kotak makan milik Romeo yang sudah tidak bersisa lagi dan membereskannya.

"Nih minum" Ucap Romeo sambil menyodorkan sebotol Air minum.

"Udahkan, Romeo keluar dulu."

"Romeo." panggil Juliet saat Romeo akan keluar dari kelas.

"Hemmm" Jawabnya tanpa menoleh ke belakang.

"Gw ikut ya." Pintanya sambil menggandeng tangan Romeo.

"Kalau gw mau ke toilet lu mau ikut?"

"Dih, ogah." Dihempaskannya tangan Romeo dari gandengannya.

"Ya udah ngapain lu mau ikut gw."

"Kagak jadi kalau gitu. Bye." Dengan sengaja Juliet mengibaskan rambutnya ke wajah Romeo.

"RAMBUT LU NYOLOK MATA GW SARAP!"  Teriak Romeo saat melihat Juliet lari meninggalkannya. Dan hanya dibalas dengan juluran lidah saja.

Tidak terasa hampir seharian merka semua berada di sekolahan. Dan sekarang waktunya mereka pulang ke kandang etdah rumah maksutnya.

"Jul mendung Jull" Ucap Luna heboh di samping Juliet.

"Dan saatnya kitaaa," Belum sempat Juliet meneruskan ucapan nya sudah terlebih dahulu di potong oleh Luna. "Beraksi" ucap Luna dengan semangat.

'Katak oh katak kenapa kau pangil hujan
Bagaiman aku tak pangil
Ular nak makan aku
Ular nak makan aku

Bi, hujan turun lagi
Dibawah payung merah
Kau berteduh

Ular oh ular mengapa kau makan katak
Bagaimana aku tak makan
Memang makanan aku
Memang makanan aku

Bi, lihatlah aku di sini
Menantikan dirimu
Dibawah guyuran air hujan
Bi, mengertilah kamu'

Nyanyian yang tak singron yang di nyanyikan oleh Luna dan Juliet mampu menyita perhatian warga kelas yang sejak tadi heboh karena free class. Abi memang memiliki sifat dingin dan cuek yang suka di goda oleh teman-teman kelasnya.

Melihat tingkah Juliet yang kagak bisa ditebak itu mampu menghadirkan senyum di wajah Romeo. Entah sejak kapan Romeo jatuh Cinta kepada Juliet. Yang jelas semakin hari semakin besar perasaannya. Dan sampai sekarang Romeo belum berani mengungkapkan perasaan nya.

"Mau main hujan nggak.?" Bisikan Romeon di telinga Juliet membuat nya hampir saja menjerit karena kaget.

"Tumben di bolehin main hujan." Sambil menatap wajah Romeo yang berada di belakangnya.

"Tapi harus pakai jas hujan, nantin di rumah mainnya."

"Kalau main hujan nya nunggu di rumah keburu terang."

"Ya udah sekarang di taman belakang."

"Beneran?" Juliet menatap tepat di manik mata hitam milik Romeo untuk mencari kepastian.

Dengan mantap Romeo mengangukan kepala dan menyunggingkan senyum manis.

Setelah jam sekolah selesai Romeo dan Juliet diam-diam pergi ke taman belakang tanpa memberitahu teman-temannya. Sesampainya di sana, merekapun lekas memakia jas hujan dan bermain kejar-kejaran di bawah guyuran air hujan.

"Kena kau." Dia peluk tubuh Juliet dari belakang.

"Aaaaa... lepasin aku."

"Nggak akan." Sekuat tenaga Juliet mencoba keluar dari pelukan Romeo tapi hasilnya sama saja dan Romeo semakin erat memeluknya.

"Aku mau ngomong sesuatu." Ucapnya pelan di telinga Juliet.

"Emm...apa?" Jawabnya sambil mendongak untuk melihat wajah Romeo.

"Juliet, Aku sayang kamu, aku tidak tau sejak kapan rasa ini mulai tumbuh, yang jelas rasa ini semakin hari semakin membesar. Dan rasa sayang ini melebih rasa sayang kakak ke adik. Dan aku ingin kamu jadi pacar aku." Sambil memeluk erat tubuh Juliet dan menenggelamkan wajahnya di bahu juliet Romeo mengatakan itu semua.

"Dih kagak Romantis ogah gw."

"Sial, gw udah nahan gerogi lu malah ngetawain gw. Mana ditolak lagi." grutu Romeo sambil melepas pelukan nya dari tubuh Juliet.

"Kalau gw jawab, gw juga suka sama lu gimana?" Tanya Juliet sambil memeluk tubuh Romeo.

"Ya kita resmi jadian lah." jawab Romeo sambil membalas pelukan Juliet.

"Love you to Romeo."

TAMAT

NOTE

Terimakasih kepada teman-taman yang telah mengirimkan naskahnya. Bagi teman lain yang berkenan mengirimkan naskah demi melengkapi blog kita ini dapat dikirimkan melalui: 

email satukara.com@gmail.com

FB @khairulfikri.co, 

WA. 085762407942

0 Response to "Romeo dan Juliet Zaman Now"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel