My Lion

Oleh :Izha Fiqhe

"Beb, jalan yuk?"

"Ke mana?"

"Ke hatimu ...."

"Garing."

"Apanya?"

"Anumu."

"Anu, apa?"

"Anu, inu, unu, enu, onu."

"Eeeh ...."

Bebby, temanku sedari kecil. Dulu aku pernah menyukainya tapi sekarang sudah mulai hilang. Aku merasa kerdil saat tahu ada beberapa pria yang menaruh hati padanya. Rata-rata mereka memintaku untuk jadi Pak Comblang. Heleeehh ....

"Leo, ada yang nembak gue semalem," katanya di chat. Ini udah kesekian kalinya dia cerita dengan tema yang sama.

"Kok, lu masih hidup?"

"Gak lucu. Tapi, gue bingung. Mau nolak kagak tega, mau diterima kagak suka."

"Tolak. Dia sakit hati apa kagak, udah resiko."

"Sini dong ke rumah. Gue pengen cerita."

"Ogah. Lagi males dengerin cerita lu. Bosen."

"Dih."

Bodo amat. Jadi cewek gak peka. Semut di ujung lautan terlihat, gajah di pelupuk mata gak kelihatan.

Usiaku dengannya cuma beda dua tahun. Aku dua puluh tujuh, dia dua puluh lima. Sangat serasi, kan?

Berulang kali aku mengungkapkan rasa cinta.
Cuma, ya itu. Selalu dijawab,

"Paan sih lu? Jangan ngaco. Kita ini cuma temenan. Udah kek sodara."

Kalau dia udah bilang gitu, aku bisa apa? Nelen ludah.

"Leo, gue butuh lu. Sini, napa!"

Dia chat lagi. Tak kubalas.

"Leo ...."

Lagi.

"Leo ...."

Lagi.

"Leo, Leonard Kellan ...."

Bodo. Dia gak nyadar sih, tiap nyeritain para cowok yang naksir atau dia naksir, hatiku membara seperti api unggun.

Kumatikan data. Fokus kerjaan. Cari duit yang banyak.

Satu, dua, sampai tiga hari data baru aku aktifkan lagi.

Ada beberpa notif yang masuk. Pesan juga. Belum sempat aku buka satu pun. Biar bejubel dulu.

Aku mulai mengetik status.

"Mencintai dalam diam, seperti mendekap angin."

Tau dah, nyambung apa gak. Aku buka satu persatu notif yang masuk.

Ada delapan pesan di WA dari Bebby.

"I love you, I need you, I miss you, Leo My Lion."
"I love you, I need you, I miss you, Leo My Lion."
"I love you, I need you, I miss you, Leo My Lion."

Delapan pesan isi yang sama. Selebihnya dari orang lain. Aku buka messenger. Ada dari Bebby juga.

"Leo, ternyata aku mencintaimu. Maaf, aku baru menyadarinya. Aku serius." Cuma satu pesan.

Dengan semangat 45 aku balas pesan messenger Bebby.

"So, will you marry me?"

Menit berikutnya, titik tiga bergoyang manja. Kemudian, ting.

"Iyesss ...."

"Jika ingin mengetahui seberapa berarti kehadiranmu untuknya. Menghilang sejenak, kemudian kembalilah." 💖💖💖💖💖💖

NOTE
Terimakasih kepada teman-taman yang telah mengirimkan naskahnya. Bagi teman lain yang berkenan mengirimkan naskah demi melengkapi blog kita ini dapat dikirimkan melalui:
email satukara.com@gmail.com
FB @khairulfikri.co,
WA. 085762407942

0 Response to "My Lion"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel