KHITBAH dan PEREMPUAN
Pernah aku menjadi tokoh sebuah drama, di mana cinta dan air mata adalah teman yang setia.
Mempercayakan hati pada insan yang disebut lelaki. Bergumam dalam doa paling diam, mengaminkan setiap jengkal mimpi dan harapan.
Lalu, dia jatuhkan aku kedalam curamnya luka, tertindih bebatuan sesak yang meregang nyawa. Sakit bukan main, ketika kepercayaanku dianggap main-main.
Dan sekarang, kamu datang bersama kekata sayang. Menyanjung berulang, hingga mampu lepas aku dari semua kekang.
Perlahan sakit waktu itu pun memudar, menciptakan tawa baru penuh debar.
Katamu mencintaiku, inginkan aku dan siap mengkhitbah sewaktu-waktu.
Bahagia? Tentu, namun ragu masih membelenggu.
Aku perempuan, hati ini begitu mudah memberi rangsang. Sakit, cemburu, takut dan kalang kabut pada apa-apa yang hilang.
Lalu?
Aku hanya ingin kamu tahu, jika yakin tekadmu maka yakinkan aku.
Jika basa-basi tujuanmu, tinggalkan aku. Biar saja patah untuk kesekian kali, asal tak ada lagi bahagia-bahagia palsu yang mengayomi.
Khitbah dan perempuan bukan mainan, jangan lanjutkan. Atau Tuhan sendiri yang akan memberimu kejutan.
_
Bivista taging Yunita Fujiawati Samawi
NOTE
Terimakasih kepada teman-taman yang telah mengirimkan naskahnya. Bagi teman lain yang berkenan mengirimkan naskah demi melengkapi blog kita ini dapat dikirimkan melalui:
email satukara.com@gmail.com
FB @khairulfikri.co,
WA. 085762407942
0 Response to "KHITBAH dan PEREMPUAN"
Post a Comment