CINTA dan LUKA

CINTA dan LUKA

Semua selalu sama, embun mati tanpa dipinta, mentari meninggi tanpa peduli dan aku merapal namamu tanpa tau waktu.

Kadang aku lelah, lalu ingin berulah. Mungkin sekedar mengenalkanmu arti gelisah atau bahkan sakitnya dipandang rendah.

Namun apa daya? Lukamu, lukaku juga. Sementara senyummu, kamu lebih tahu untuk siapa.
Dia,

Gerimis selalu cantik, namun keji ketika menghadirkan rindu yang mencekik. Padamu misalnya, yang kutahu tak lagi ada.

Aku sering mengatakan ikhlas pada Tuhan, namun kerap menangis saat sendirian. Padahal Tuhan tahu apa yang kulakukan, bahkan sebelum kupikirkan.

Lalu, bagai mana denganmu? Kurasa tetap beku, tidak mau tahu. Bukankah begitu?

Akhir-akhir ini cuaca panas, yang di atas sana begitu ganas, namun tetap saja bayangmu tak pernah kandas.

Aku mencintaimu, jauh sebelum kita saling memadu. Lalu hancur berserak dengan luka yang kamu koyak.

Tapi jangan khawatir, tak ada dendam di sini. Hanya mungkin perihal sepi masih kuadukan pada pemilik hati.

Sekarang aku akan mewarnai, memperindah mimpi yang pernah kuyakini. Jika tidak denganmu, pasti dengan dia yang Tuhan siapkan untukku.
_
Kerlip taging Uzwatun Hazanah

NOTE

Terimakasih kepada teman-taman yang telah mengirimkan naskahnya. Bagi teman lain yang berkenan mengirimkan naskah demi melengkapi blog kita ini dapat dikirimkan melalui: 

email satukara.com@gmail.com

FB @khairulfikri.co, 

WA. 085762407942

0 Response to "CINTA dan LUKA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel