AMBRUK - Tentang Patah Hati (Bivista Poem)
AMBRUK - Tentang Patah Hati (Bivista Poem)
Di antara gemerciknya hujan, kekatamu yang paling memabukan.
Berlari-lari aku dalam ruang tanpa atap, menetap bersama kamu yang menjadi harap.
Bulan purnama tahu, nama siapa yang kusebut setiap malamku. Begitu pun embun yang kerap cemburu karena yang kuceritakan hanya kamu dan kamu.
Lalu, dengan bodohnya aku membiarkanmu masuk, tanpa mengetuk.
Mendiamkan di sudut asa paling dalam, meninabobokan setiap malam, dan akhirnya aku yang berakhir lebam.
Kamu pergi tanpa berbasa-basi, meninggalkanku dengan sejuta mimpi.
Ambruk!
Besarnya cinta yang kubangun kamu hancurkan sekali tepuk.
Tak berarti aku di matamu, hanya debu.
Mentari terlelap di barat, sementara aku sekarat. Mengingat semua celotehmu yang begitu nikmat sampai aku terpikat.
Setelah ini apa?
Kamu anggap aku bukan sesiapa, pantaskah masih kupinta?
Biar, kali ini aku yang menangis kehilangan debar.
Mungkin esok atau lusa, giliranmu yang meronta-ronta.
Jangan lupa, Tuhan itu ada.
_
Kerlip taging Viranika Chan
NOTE
Terimakasih kepada teman-taman yang telah mengirimkan naskahnya. Bagi teman lain yang berkenan mengirimkan naskah demi melengkapi blog kita ini dapat dikirimkan melalui:
email satukara.com@gmail.com
FB @khairulfikri.co,
WA. 085762407942
0 Response to "AMBRUK - Tentang Patah Hati (Bivista Poem)"
Post a Comment