Kadang Aku Cemburu Pada Masa Lalu

Aku tidak melakukan apa pun, kecuali berkeliling di halaman dan berbalas pesan dengan seorang sahabat yang atas izinNya desember nanti akan dipinang seseorang.

Tentu aku senang, tapi tetap ada kecewa yang meradang. Masalahnya aku tidak bisa pulang, duduk menyaksikannya melepas masa lajang.

Kita bertemu di tahun 2013, ketika aku diharuskan pindah sekolah dan tinggal di tempat yang entah. Maksudku tidak ada saudara di sana, bahkan teman pun tak punya.

Jika kubahas semua tentang aku dan dia juga satu orang gadis lagi, tak kan cukup karakter yang kumiliki.

Menangis, tertawa, menangis lagi dan tertawa kembali, berputar tanpa henti. Sampai aku pernah berada di titik begitu benci.

Ah, lupakan!
Itu terjadi sudah sangat lama sekali, bahkan jauh sebelum kaki ini berpijak di sini. Namun sepertinya seseorang benar, sakit di hati tak mudah pergi. Meski tak ada lagi dendam, namun jika teringat lagi serasa ada yang menghantam. Nyeri bukan main.

Sekarang, aku menyesali sesuatu. Dia begitu sering kuhindari, bahkan kerap menangis ketika tak kupeduli. Sebenarnya aku tak pernah berniat untuk membuatnya terluka, hanya saja emosi kerap lebih unggul dari kesadaran hati.

Nanti, setelah dia menjadi tanggung jawab lelaki itu, pastilah tidak akan ada banyak waktu untukku, sekali pun hanya mengganggu. Ya, serupa kedua sauabatku yang sudah menemukan belahan jiwanya lebih dulu.

Benar, kadang aku cemburu pada masa lalu. Tapi sadar, semua Sudah Allah takar.

Dan yang pasti, doaku selalu menyertai. Semoga suatu hari, putra-putri kita bisa lebih akrab dari ini.
_
Bivisa

NOTE
Terimakasih kepada teman-taman yang telah mengirimkan naskahnya. Bagi teman lain yang berkenan mengirimkan naskah demi melengkapi blog kita ini dapat dikirimkan melalui:
email satukara.com@gmail.com
FB @khairulfikri.co,
WA. 085762407942

0 Response to "Kadang Aku Cemburu Pada Masa Lalu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel