MERAIH CITA-CITA, TERAIH CINTA (Kerlip Poem)

MERAIH CITA-CITA, TERAIH CINTA

Sampai pekatnya malam aku masih menyelam, menyusuri setiap bungkam yang lebam dan harap cemas pembuka salam.

Sebagai seorang lelaki waras, tentu aku malu jika sekadar memeras. Meminta ini dan itu pada ayah dan ibu.

Lelah memang, terlebih ketika perjuangan seperti sebuah kesia-siaan. Terperosok aku di antara bosan dan keinginan.

Tetap kutahan, sebagai bukti percaya janji Tuhan.
'Tidak akan berubah suatu kaum, jika dia tidak merubahnya sendiri.'
Dan aku sedang mencoba berdiri

Lalu, sosokmu hadir menyapa. Menciptakan ruang paling nyaman sejagat raya, terlupa aku pada semua kesakitan yang pernah ada.

Sungguh, aku bersaksi Tuhan itu Maha baik. Tidak akan mencabik jika sema-mata bukan ingin memperbaik.

Aku bahagia; dengan doa mereka, kasihmu dan sayangnya Tuhan padaku dengan kalian sebagai bukti nyata.

Akan segera kubebaskan kekang asmara, mengikatmu dengan perintah-Nya.

Lalu, kita akan menjalani tua dengan hasil usaha dan berakhir tawa didekap-Nya.
Semoga,
_
Bivista

NOTE

Terimakasih kepada teman-taman yang telah mengirimkan naskahnya. Bagi teman lain yang berkenan mengirimkan naskah demi melengkapi blog kita ini dapat dikirimkan melalui: 

email satukara.com@gmail.com

FB @khairulfikri.co, 

WA. 085762407942

0 Response to "MERAIH CITA-CITA, TERAIH CINTA (Kerlip Poem)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel