Aku Takut Sendirian di Sini
DEAR MALAIKATKU
Ibu, sungguh aku tidak pernah meminta pada Tuhan untuk dititipkan di rahimmu. Tidak pula marah agar dibenihkan oleh sperma milik ayah.
Tapi ibu, ketika aku menjadi segumpal darah yang bernyawa dalam tubuhmu, aku percaya kamulah malaikat yang Tuhan berikan untukku.
Napasmu napasku juga dan apa pun yang masuk dari mulutmu memberi nimat tak terkira.
Ibu, aku bahagia sekali bisa tinggal di sini. Begitu nyaman dan menenangkan. Lalu perlahan Tuhan merambatkan suaramu pada telingaku, aku suka ibu. Suaramu terdengar merdu.
Aku pun semakin tumbuh, sentuhan sayangmu dan ayah dari luar sana membuatku ingin buru-buru terlahir ke dunia.
Ibu, apa ayah menungguku? Serupa aku menunggu waktu untuk kita bertemu.
Ibu, apa ibu merindukanku? Serupa aku yang merindukanmu selalu.
Ibu, maaf ya aku tidak bisa diam, sering menendang-nendang dan membangunkanmu kala petang.
Aku tidak bermaksud mengganggu, ibu. Hanya saja itu satu-satunya cara untukku berdialog denganmu.
Aku menyayangimu, ibu.
Aku menyayangi kalian.
Sungguh, ini bukan kepura-puraan.
Tapi ibu, kenapa saat Tuhan bilang sekarang waktuku untuk berkunjung tak ada sesiapa?
Aku di mana?
Kenapa semuanya gelap?
Suaramu tak bisa kutemukan, begitu pun dengan milik ayah.
Apa aku berkunjung di jam yang salah?
Ibu, beritahu aku.
Aku takut sendirian di sini, tolong aku, ibu.
Ibu ...
Bivisa
0 Response to "Aku Takut Sendirian di Sini"
Post a Comment