Akan Kubisikan Apa itu Payah

Mendekatlah, akan kubisikan apa itu payah.

Kamu masih mampu berpijak, tapi malas bergerak. Menahan diri dalam sesak. Entah itu tentang menunggu dia yang sudah menolak, atau meyakini akan kembalinya seseorang yang sudah beranjak.

Hey, jangan bodoh!

Kapanpun itu waktumu akan habis. Apa iya hanya ingin menangis?

Kucing saja yang hidup di jalan dan sendirian ingin memiliki kebahagiaan. Bukan sekadar tentang makan, tapi juga pasangan.

Kapanpun itu semua akan berakhir. Apa iya kamu tidak mau berpikir?

Ulat saja yang kecil dan menjijikan, mati-matian bertahan. Untuk sebuah sayap di hari kemudian.

Lalu kamu makhluk Tuhan yang diciptakan paling sempurna. Memiliki hati, nafsu dan isi kepala. Sebegitu mudahnya dibuat tak berdaya?

Percaya 'kan jika Tuhan ada? Atau kamu masih butuh bukti, iya?

Baik, begini simpulnya. Sebuah meja tidak akan pernah ada, jika tidak ada yang membuatnya.

Lalu, ketika kamu bertanya Tuhan seperti apa? Jawabannya berbeda! Karena seseorang yang membuat meja pun wujudnya tidak seperti meja.

Kamu mulai pusing? Bagus! Itu artinya isi kepalamu belum hangus.

Sekarang kita kembali ke tema; Payah

Kupikir kamu cukup cerdas untuk menyimpulkan, hanya butuh sedikit dorongan agar tidak malas-malasan.

Baca baik-baik,
Kita hanya memiliki satu kesempatan untuk memilih, dan itu sekarang, sebelum semuanya beralih.

Masing-masing dari kita akan menemui kematian dan setelah itu semuanya Tuhan yang menentukan.

Jadi, gunakan waktu dan kesempatan.

Aku percaya, kamu bukanlah bagian dari tema yang kubawa.
_
***
Kerlip Bivisa

0 Response to "Akan Kubisikan Apa itu Payah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel