Rindu Aku Rindu

Katanya rindu itu berat, tapi dari pada menanggung hutang lebih baik menanggung rindu yang tak terbilang.
Alasannya satu, nanti akan ada tawa dalam sebuah temu.

Lagi, Tuhan itu baik 'kan? Jadi tidak akan membiarkan degup kacau yang di sini berkepanjangan.

Lalu, bagai mana perihal waktu yang tak tentu? Bukankah hal paling menyebalkan adalah menunggu?

Itu benar, hanya saja semua bahagia butuh sabar.

Dan aku memutuskan untuk tidak menghindar.
_

RINDU

Pernah suatu sore aku dibuat jatuh cinta, rinainya turun begitu syahdunya. Merapal mantra untuk mebius seluruh luka.

Dingin yang memeluk, menjelma hangat serupa unggun untuk pungguk.

Aku terseok-seok di antara debar yang elok, melepas lelah yang mengolok-olok.

Hujan hanyalah satu di antara banyaknya rindu tentangmu.

Kamu di mana? Tidakkah hari-harimu sepi serupa yang kumiliki?

Aku rindu, bukan sekadar ingin temu. Melainkan tak ada lagi pisah serupa yang lalu.

Lihat, hujan saja yang sering kutinggal lari atau bahkan pergi, tetap mau menemui.
Lalu kamu yang kutunggu tanpa tahu waktu, hanya menghadiahkan pilu.

Aku rindu, rindu.
Ini bukan bualan, tapi sebuah rasa yang tidak bisa kuabaikan.

Kembalilah, temani aku berdiri di bawah hujan sampai sudah.
_

Mungkin aku harus lebih sering merayu Tuhan, agar semua menjadi lebih indah dari yang kuangankan. Karena untuk menyerah di tengah jalan, tentulah Dia akan marah atas apa yang telah dititipkan. Sebut saja hatimu yang belum pasti kugenapkan.

Oh ya, katanya ada rindu yang tak berkesudahan, segeralah hentikan. Atau semua akan menghambur serupa khayalan.
Hanya kesia-siaan,
_

Di sini hujan, dan kita sedang berjauhan.

Menurutmu bagai mana? Ini menyenangkan bukan? Setidaknya ketika mengadu pada Tuhan. Lebih lama dan banyak permohonan.

Aku akan sarapan, lagi. Ya, tadi segelas susu dan dua helai roti selai cokelat sudah masuk perutku tanpa basi-basi.

Percaya atau tidak, rindu membuatku lebih sering lapar. Sisanya ingin menggampar.

Semangat terus untuk apa-apanya, ingat mimpi kita.

Papparap

_

Bivista

NOTE

Terimakasih kepada teman-taman yang telah mengirimkan naskahnya. Bagi teman lain yang berkenan mengirimkan naskah demi melengkapi blog kita ini dapat dikirimkan melalui: 

email satukara.com@gmail.com

FB @khairulfikri.co, 

WA. 085762407942

0 Response to "Rindu Aku Rindu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel