Emak Itu Unik
Oleh Popy Novita
Kalau ngomongin soal emak, apalagi emak-emak kbm, sudah pasti identik dengan kata ora bisa dilawan. Itu sudah pasti. Berani bikin rusuh di kbm, siapin mental saja diserbu segerombolan emak-emak. Makanya kalau laki-laki berani bikin rusuh, siap-siap saja pulang tinggal kolornya aja. Ngeri pokoknya.
Beda lagi kalau emakku. Emak itu unik dan irit. Beda dari yang lain. Kalau emak jaman now sudah pandai jalan-jalan di sosmed, emakku sama sekali ndak bisa. Lawong disuruh buka sms di hp nokia saja ndak bisa, malah nyuruh adekku yang umur enam tahun.
Emakku juga bukan tipe emak-emak yang suka sen kanan belok kiri, bukan. Dan itu ndak mungkin. Soalnya apa, emak kalau naik motor itu jalannya kayak siput. Ada belokan pasti berhenti dulu, liat kanan kiri, depan belakang, atas bawah, baru deh jalan lagi. Kalau kita-kita naik motor bisa sambil nolah-noleh, emak tatapannya fokus ke depan. Lurus. Dan itu keren kan?
Kalau aku orangnya jahil. Kadang emak juga tak jahilin. “Mak, tak beliin sepatu roda ya. Nanti kalau ke sawah kan tinggal gelinding terus nyampe. Gak capek.”
“Bocah gemblung!” komentar emak.
Sebagai anak pertama dan sudah berpenghasilan, pastilah pengen beliin orang tua sesuatu yang mahalan atau kualitas bagusan. Tapi emak beda. Aneh bin ajaib. Dibeliin gamis harga sekitar 150 ribu di pasar Godong, di daerahku. Katanya kemahalan, kena tipu, kenapa ndak ditawar, coba kalau emak yang beli 150 bisa dapat tiga, itu komentar emak.
Jengkel. Iyalah. Dibeliin harga mahal bahan bagusan malah ngomel. Besoknya ngeyel minta diantar ke pasar buat nuker itu gamis. Akhirnya dapat dua gamis tambah kerudung. Sungguh terlalu! Katanya beli ndak usah yang mahal-mahal yang penting bisa buat salin, gonta-ganti kalau pengajian atau arisan.
Nah pernah juga tak beliin gamis di pasar Tanah Abang jauh-jauh hari sebelum lebaran. Jadi harga masih murah. Apalagi pas ada obralan. Ada gamis plus kerudung harga 60 ribu. Terus tak beliin juga atasan renda bagus cuma 35 ribu. Nah kalau ini emak girang banget. Bagus plus murah. Sampai itu gamis ndak dipakai, disimpan lama di lemari. Dieman-eman katanya. Dipamerin ke tetangga. Sampai ada tetangga yang naksir pengen gantiin daripada nganggur di lemari, ndak boleh sama emak.
Pernah juga tak beliin sepatu harga 100 ribu lebih. Ngomel. Katanya ngapain beli sepatu mahal-mahal, sepatu itu sama saja, mau mahal mau murah, ujungnya diinjak-injak.
Ngelus dada pokoknya kalau ngadepin emak. Jadi kalau mau beliin sesuatu dengan harga mahal mending diam. Soalnya emak selalu nanya harga kalau dibeliin apa-apa. Lah ini aja tak beliin gamis harga 500an haha, emak nanya harga berapa tak jawab murah Mak murah, cuma seharga telor dua biji.
Nah itu emakku termasuk unik apa irit? Emak jaman dulu apa memang begitu ya?
Kalau ngomongin emak ndak bakal ada habisnya. Kadang keunikannya bikin ngelus dada tapi kadang bikin ketawa.
***
NOTE
Terimakasih kepada teman-taman yang telah mengirimkan naskahnya. Bagi teman lain yang berkenan mengirimkan naskah demi melengkapi blog kita ini dapat dikirimkan melalui:
email satukara.com@gmail.com
FB @khairulfikri.co,
WA. 085762407942
0 Response to "Emak Itu Unik"
Post a Comment