AKU SAYANG KAMU (1986)


Album ini meledak dipasaran karena lagu ‘Aku Sayang Kamu’ yang cocok dengan remaja yang sedang kasmaran, dan saat itu lagu-lagu cinta banyak yang ‘cengeng’, Iwan menciptakan lagu cinta dengan musik gembira dan lirik gamblang. Musik directornya Bagoes A.A., lagu-lagunya begitu nge-pop. Selama beberapa bulan lagu ini menduduki puncak tanggal lagu di radio-radio. Pada album ini sebenarnya sudah siap untuk dimasukkan lagu yang berjudul Anissa. Tetapi entah mengapa lagu yang berkisah tentang istri Iwan Fals yang sedang mengandung anak keduanya tidak jadi ditampilkan. Kemungkinan adalah begitu gamblangnya kata-kata pada lirik lagu ini yang cukup keras. Pada sampul album ini pada bagian penata musik, judul lagu Anissa tertera disana.
Isinya adalah ‘Aku Sayang Kamu’, ‘Gali Gongli’, ‘Timur Tengah I’, ‘Jangan Tutup Dirimu’, ‘Selamat Tinggal Malam’, ‘Ya Hui Ha He Ha’, ‘Yayaya Oh Ya’, ‘Lho’, ‘Timur Tengah II’, ‘Kota.

Lirik
Aku Sayang Kamu
Susah susah mudah kau kudekati
Kucari engkau lari kudiam kau hampiri
Jinak burung dara justru itu kusuka
Bila engkau tertawa hilang semua duka

Gampang naik darah omong tak mau kalah
Kalau datang senang nona cukup ramah
Bila engkau bicara persetan logika
Sedikit keras kepala ah dasar betina

Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu

Engkau aku sayang sampai dalam tulang
Banyak orang bilang aku mabuk kepayang
Aku cinta kamu bukan cinta uangmu
Aku puja selalu setiap ada waktu

Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu

Langsat kuning cina warna kulit nona
(Rambut kepang dua kadang ekor kuda)
Bibir merah muda lesung pipit pun ada
Wajah cukup lumayan dapat poin enam
Kalau nona berjalan rembulan pun padam

Gali Gongli
Lelaki kecil usia belasan
Rokok ditangan depan kedai tuak
Disela gurau tiga temannya
Di atas koran asyik main domino

Di lokalisasi pinggiran kota
Yang nama dosa mungkin tak bicara
Neraka poster indah
kamar remang
Engkau lahir lelaki
kecil malang

Reff:
Gali gongli bocah karbitan
Besar dari belaian
Ribuan bapak
Gali gongli anak rembulan
HIdup dari bibir yang
Iklankan tubuh mulus
Ibunya.......

Lelaki kecil usia belasan
Usai berjudi pagi habis subuh
Kembali....ia ditelan sepi
Entah esok apalagi
Hari depan........

Timur Tengah I
Ada tanya dalam kepala
Waktu lihat muak yang hingar
Disetiap sudut
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas mencabik
Hati nurani............
Merah...Merah...Merah...Merah
Dilangit
Merah...Merah...Merah...Merah

Ditanah
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam....

Khabar angin didekat jantung
Bahwa hari sedang menangis
Tergores pedih hati

Merah...Merah...Merah...Merah
Dimata
Merah...Merah...Merah...Merah

Dilidah
Dengar...nyanyi anak kemarin
Tentang sedih tanah terkasih
Yang tak pernah habis

Doa...ibu sambil menangis
Antar....bocah agar tak sedih
Pergi ke pintu mati

Merah...dilangit
Merah...dimata
Merah...ditangan
Merah...dilidah

Jangan Tutup Dirimu
Dari hati yang paling dalam
Kudendangkan...sebuah
lagu temani sepi
Sejenak iringi nurani

Ada jarak diantara kita
Selimuti sekian waktu
t'lah tersita
Ingin kuhilang jarak
terbentang....semoga

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat-erat
Jangan buang pelukku
yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu

Buat apa kau diam saja
Bicaralah agar aku
semakin tau
Warna dirimu duhai permata

Kau mimpiku...
aku tak bohong
Seperti yang kau kira
Seperti yang s'lalu kau duga
Pintaku kau percayalah
usah ragu

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat-erat
Jangan campakkan pelukku
yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat-erat
Jangan hancurkan pelukku
yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat-erat
Jangan lemparkan pelukku
yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu

Selamat Tinggal Malam
Selamat tinggal malam yang hitam
Antar aku pergi ikhlaskan
Ramah memang kita berteman
Tempuh jalan yang kelam

Terima kasih malam yang hitam
Banyak kau ajarkan padaku
Segala dosa segala luka
Segala cela segala-galanya

Pernah kau kecewa padaku
Sebab ku tak percaya padamu
Bahwa hari ada malam hari ada siang
Hari ada pagi hari adalah hari

Engkau hanya diam dengarkan
Tawaku yang keras cemooh
Dengar ucapmu dengar katamu
Dengar khotbahmu dengar bohongmu

Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Tak percaya padamu

Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan

Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Pernah cemoohkan kamu

Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Dalam hari pasti ada kesempatan

Ya Hui Ha He Ha
Ringkik kuda betina
Kala melihat lawan jenisnya
Menari didepan kaca
Bandingkan cantik wajahnya

Oleskan gincu dibibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui

Sepintas terdengar samar
Dan lengking suara biola
Ringkik kuda betina
Meliuk rayu telinga

Meluncur segala rayuan
Dari mulut kuda jantan
Ya hui ha he ha ya ha hui

Betina pura bodoh
Betina pura pura bego
Nyanyikan jampi jampi
Menjala jantan jadilah jodoh

Ringkik kuda betina
Membuat sang jantan gila
Tak sadar kalau dirinya
Dimainkan seperti sebuah bola

Oleskan gincu dibibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui

Yayaya Oh Ya
Lagi sebuah kenyataan
Telah kutemui
Dan kini kuhadapi
Di malam gelap ini

Kebencian dalam hatiku
Yang akrab denganmu
Akhirnya menipuku
Hingga lahirkan rindu

Yayaya oh ya
Nafsuku yang membunuh dendamku
Gerakku akalku

Ternyata banyak hal yang tak selesai
Hanya dengan amarah
Bagaikan senyummu yang sanggup menahan
Gemuruh hatiku

Kehangatan damai kasihmu
Terbukti telah mampu
Tundukkan keangkuhan
Diriku selama lamanya

Yayaya oh ya
Seutuh kesadaran diriku
Cintaku untukmu

Lho
Kuberlari bersama hati
Memandang sejuta pilihan
Kuikuti kehendak hati
Bersama tawa antara kita
Yang seakan lupa diri
Kumemilih kaupun pilih sendiri
Tanpa kompromi dan kita ingin

Aku dapati yang kan kucari
Dan sore sgalanya mimpi
Sejuta selera yang tak berbeda
Tak akan juga berbunga nyata
Pikirlah lagi sebelum kau jadi
Banyak hari yang kan pasti
Dan hari terus berganti
silakan cari

Timur Tengah II
Tuhan tolong dengarkan
Nyanyian pinggir jalan
Malam dibawah bulan
Dalam waktu yang rawan

Marah dibawah tanah
Dilangit ada merah
Menuju satu arah
Bakar bakar

Disana ada bohong
Disana ada mayat
Disana ada suara
Bom bom

Raut muka resah
Orang orang susah
Ada banyak mata
Buta

Resah luka kaki
Semakin menjadi
Ada banyak kuping (telinga)
Tuli

Malam hampir pagi
Debu jalan datang lagi
Malam hampir pagi
Bising mesin bunyi lagi

Malam hampir pagi
Kelicikan mulai lagi
Malam hampir pagi
Teriakku hilang lagi

Kota
Kota yang kutinggali
Kini tak ramah lagi
Orang orang yang lewat
Beri senyumpun enggan

Disini aku lahir
Disini aku besar
Disini aku merasa
Bodoh

Kota yang kudambakan
Tawarkan kekerasan
Nyeri merobek hati
Tak dapat aku hindari

Sombongnya engkau berjanji
Kau lambungkan anganku
Mimpiku singgah di langit
Kau bohong

Hari ke hari
Waktu ke waktu
Semakin muak
Dengar celotehmu
Durjana

Namun aku tak kuasa
Lepas dari rayuanmu
Roda roda berputar
Menggilas batin dan otakku

Hari ke hari
Waktu ke waktu
Aku menggapai
Menjerit lunglai

Ingin aku lari pergi
Sembunyi tak bernyanyi
Namun kerasnya belenggu
Begitu kuat

Hari ke hari
Waktu ke waktu
Aku terbuai
Oleh janjimu

Otakku yang kini hingar
Akan dengki meraja
Bisakah aku tinggalkan
Entah

Hari ke hari
Waktu ke waktu
Aku menggapai
Menjerit lunglai

Otakku yang kini bising
Akan sirik menggila
Bisakah aku tinggalkan
Entah
----ooo----
satukara.blogspot.com

0 Response to "AKU SAYANG KAMU (1986)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel