Syarifah Bukan Pacarku

Oleh : Izha Fiqhel

Syarifah adalah pacarku. Lebih tepatnya calon istriku. Dia, memiliki body yang tinggi semampai, berkulit putih dan berambut panjang sebahu.

Sungguh beruntung memilikinya. Gayanya yang oke, tutur katanya yang baik dan suaranya yang lemah lembut membuat dirinya semakin sempurna.

Ada yang bilang, di dunia ini tidak ada yang sempurna. Ungkapan itu salah bagiku. Buktinya, Syarifah sangat sempurna!

"Jhon, bagi-bagi dong triknya, cara ngegaet cewek kek si Syarifah gimana?" tanya Hendra, saat aku menghadiri acara kantor.

Aku melirik Syarifah, dia mengalihkan pandangan. Seolah tak mendengar pembicaraan kami. Sesama lelaki.

"Gak ada trik-trikkan. Yang penting pake hati. Kalo kita deketinnya pake hati, kenanya juga langsung ke hati, iya kan, Sayang?"
Aku rangkul bahunya, mengerlingkan mata nakal.

"Iiiihh, kamu bisa aja .... " jawabnya sambil menggelayut manja. Aduhaaaiii ... syahdu sekali suaranya, membuatku ingin ... hmmm ....

Selain itu, Syarifah hobby memasak. Tiap kali aku ajak ke rumah, dia selalu mencoba menu baru. Inilah yang membuat orang tuaku langsung menyetujui hubungan kami.

Sekarang hampir satu tahun aku menjalani hubungan dengannya dan memutuskan untuk menikah bulan depan. Tanggal 25 November 2018.

Segala sesuatunya sudah aku siapkan, termasuk cincin pernikahan. Syarifah tidak seperti gadis lainnya. Dia tidak mau ada acara lamaran atau pun tunangan. Rupanya, dia lebih tidak tahan dari pada aku.

Walaupun, kadang pikiranku selalu mesum jika di dekatnya, tapi hingga saat ini kami belum pernah melakukan ciuman apalagi lebih dari itu. Hanya sebatas pegangan tangan.

"Aku ingin, semua itu dilakukan jika sudah halal, Sayang ... Biar nikmatnya lebih berasa," kilahnya, ketika aku mencoba mencium bibirnya.

Ah, Syarifah kau selalu membuatku gemas dan penasaran.

Sekarang gadis itu sedang tertidur pulas di atas sofa. Mungkin dia kelelahan setelah seharian mengurusi keperluan untuk pernikahan kami. Dia yang mencari WO, sewa cathering, dan lain-lain.

Aku menelan ludah, melihat seonggok daging yang begitu menggoda. Pikiran mesum semakin tak terkendali. Setan benar-benar telah menguasai akal sehatku.

Dengan hati-hati aku mendekatinya. Perlahan tanganku membuka kancing kemeja Syarifah. Darahku memanas saat melihat penutup dua bukit itu.

Namun, dahiku berkerut melihat benda putih yang menyembul. Aku ambil benda itu, ternyata busa. Penasaran aku ambil satunya lagi. Astaga!

Aku raih tas berwarna pink, mengambil dompet. Ini dia, KTP nya. Foto Syarifah tersenyum manis. Mataku beralih ke kolom nama. Aku eja satu persatu huruf itu. Benar, tidak salah. Namanya, S Y A R I F U D I N

Ternyata, pacarku?

NOTE
Terimakasih kepada teman-taman yang telah mengirimkan naskahnya. Bagi teman lain yang berkenan mengirimkan naskah demi melengkapi blog kita ini dapat dikirimkan melalui:
email satukara.com@gmail.com
FB @khairulfikri.co,
WA. 085762407942

0 Response to "Syarifah Bukan Pacarku"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel