Tangis adalah luka dan tawa ialah bahagia

Mungkin definisinya seperti ini; 
Masih berfungsi, namun tidak bisa dipakai lagi.

Persis dengan hati yang dikecewakan, 
atau hanya sekadar bosan menerima kata maaf yang menjadi kebiasaan.

Sekarang aku akan beralih tema, 
menggeletakan apa-apa yang bersifat luka.

Dalam hidup kita memang dituntut untuk memilih, 
bertahan dengan apa yang ada atau beranjak mencari bahagia.

Tuhan selalu punya cara untuk mencintai, 
tidak selalu dengan memberi, 
tapi juga mengambil apa yang kita miliki.

Sebagai makhluk yang buta akan esok, 
bahkan satu detik setelah ini. 
Tentu kita mudah terseok-seok, 
berpikir tanpa mau mengerti. 
Tangis adalah luka dan tawa ialah bahagia.

Namun, seiring berjalannya waktu. 
Dengan seizin Tuhan kita mampu iklas tentang kehilangan, 
sabar perihal penantian dan mengucap syukur atas semua kenimatan.

Jadi, nikmati saja dulu kekacauan itu. 
Jangan terburu-buru, 
mungkin saja kelak kita akan rindu.

Selama masih bernapas, 
masalah tidak akan lepas. Bahakan, 
setelah dibangkitkan dari kematian yang ganas.

Papparap
_
Kerlip Bivisa

Baca juga puisi-puisi Kerlip Bivista lainnya di sini: Puisi-Prosa Bivisa

0 Response to "Tangis adalah luka dan tawa ialah bahagia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel