Cerita Tanpa Judul
TANPA JUDUL
"Khairul, berhenti ngikutin aku!"
Makhluk cungkring itu tersenyum menyungging,
"Gak mau,"
"Manusia gila!" Umpatku padanya
Emosiku sudah berada di puncak, betapa tidak? Kelakuannya itu nyaris membuatku botak.
"Iya aku emang gila, tergila-gila tepatnya."
"Pulang!" Usirku gemas, rasanya dia inginku remas-remas.
"Gak mau," dia menyahut, masih dengan senyum yang sok imut
"Aku bilang-"
"Jangan teriak-teriak, gak malu apa sama tetangga?" Dia memotong kalimatku seenak pantatnya
Tapi ada benarnya juga, bagai mana bisa gadis selucu dan semenggemaskanku teriak-teriak seperti orang gila?
"Pulang sana, aku gak akan bukain pintu buat kamu."
"Gak mau,"
"Itu mulu jawabannya, gak ada yang lain apa?"
"Ada. I love you,"
"Dih, gila!"
"Haha,"
"Pulang!"
"Bilang I love you dulu,"
"Ogah. Males mules, naudzubillah!" Semburku masih dengan posisi sama, menghalangi pintu gerbang.
"Yaudah, aku ikut masuk."
"Gak tau malu!"
"Emang, aku kan taunya cuma kamu."
GRRR-
Dari pada dia terus di sini dan nanti mamah dengar, terus keluar. Lalu makhluk ini berbicara yang tidak-tidak, lebih baik aku turuti saja maunya.
"I love you. Puas?! Udah sana pulang."
"I love you too. Sekarang kita resmi jadian,"
Hah? Apa-apaan dia. Dasar kambing gila!
"Woy, jangan ngasal kalo bicara!"
"Lha? Kan barusan kamu bilang I love you, artinya nembak itu."
"Dih, trik receh!"
"Bodo amat, yang penting kita jadian. Besok aku jemput ya, sayang."
"Sayang-sayang kepalamu peang?!"
"Haha. Lucunya gadisku," tangannya menepuk kuncup kepala
Kutepis kasar sambil memamerkan taring yang nyatanya tak pernah kupunya.
"Udah. Aku pulang, salamin buat mamah, ya."
Sok manis!
Tanpa mendapat jawabanku, tubuhnya langsung berlalu.
"Gak akan aku sampein sama mamah, dasar kambing-"
Dia membalikan tubuh dari sana, memberi isyarat untukku agar diam. Lalu tersenyum penuh kemenangan, sialan!
---
Bivisa
0 Response to "Cerita Tanpa Judul"
Post a Comment