SKIZOFRENIA

𝐀𝐏𝐀 𝐈𝐓𝐔 𝐒𝐊𝐈𝐙𝐎𝐅𝐑𝐄𝐍𝐈𝐀?

Skizofrenia adalah istilah yang cukup asing terdengar di telinga orang awam. Ketika mereka ditanya apa itu skizofrenia, kebanyakan dari mereka akan menjawab "tidak tahu", bahkan tidak sedikit dari mereka yang akan menjawab "gila".

Menurut alodokter, skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. 

Pada intinya, skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang banyak terdapat dalam masyarakat dan sering dikonotasikan dengan keadaan gila. Skizofrenia termasuk dalam gangguan psikotik. Gangguan psikotik adalah gangguan yang ditandai dengan hilangnya kemampuan menilai realita, terdapat waham dan halusinasi. Tetapi, tidak semua gangguan psikotik adalah skizofrenia.  

Gejala yang sering ditemukan pada pasien skizofrenia antara lain terdapat waham dan halusinasi, tingkah laku yang terganggu atau kacau, dan disertai gangguan emosi atau perasaan (emosinya datar). Gejala-gejala tersebut biasanya muncul di usia dewasa muda. Jika tidak ditangani dengan baik, maka perjalanan penyakitnya bisa semakin buruk. Jika ditangani dengan benar dari awal, gejala bisa berkurang dan berangsur membaik walaupun ada yang meninggalkan gejala sisa. Penderita skizofrenia masih dapat tetap produktif. Banyak penderita skizofrenia yang berobat dengan teratur, lalu sekarang bisa hidup normal seperti biasa, bekerja dan berkeluarga.

𝐀𝐏𝐀 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐄𝐍𝐘𝐄𝐁𝐀𝐁𝐊𝐀𝐍 𝐌𝐔𝐍𝐂𝐔𝐋𝐍𝐘𝐀 𝐒𝐊𝐈𝐙𝐎𝐅𝐑𝐄𝐍𝐈𝐀?

Penyebab pastinya skizofrenia muncul belum diketahui. Namun kombinasi genetika, lingkungan, serta struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah mungkin bisa menjadi acuan atas terjadinya gangguan pada otak.

𝐃𝐀𝐇𝐔𝐋𝐔 𝐏𝐄𝐑𝐍𝐀𝐇 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐀𝐆𝐈 𝐌𝐄𝐍𝐉𝐀𝐃𝐈 𝟓 𝐉𝐄𝐍𝐈𝐒

Awalnya, skizofrenia terbagi menjadi 5 jenis. Namun, pada 2013 lalu, dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th Edition (DSM-V), para ahli dari American Psychiatric Association (APA) menganjurkan untuk menghapus 5 jenis itu, dan hanya menggunakan satu sebutan, yaitu skizofrenia.

Penghapusan jenis-jenis skizofrenia itu didasarkan pada keputusan para ilmuwan dari APA, bahwa kesimpulan terdahulu tentang gangguan kejiwaan ini memiliki stabilitas diagnostik yang terbatas, validitas yang buruk, dan reliabilitas yang rendah. Berikut 5 jenis skizofrenia yang klasifikasinya sempat dijadikan acuan oleh para ahli dahulu:

𝟏. 𝐒𝐤𝐢𝐳𝐨𝐟𝐫𝐞𝐧𝐢𝐚 𝐏𝐚𝐫𝐚𝐧𝐨𝐢𝐝

Skizofrenia jenis ini merupakan yang paling sering muncul gejalanya, termasuk di antaranya adalah delusi dan halusinasi. Pengidap skizofrenia paranoid biasanya menunjukkan perilaku yang tidak normal seakan ia sedang diawasi, sehingga ia kerap menunjukkan rasa marah, gelisah, bahkan benci terhadap seseorang. Namun, mereka yang mengalami skizofrenia jenis ini masih memiliki fungsi intelektual dan ekspresi yang tergolong normal.

𝟐. 𝐒𝐤𝐢𝐳𝐨𝐟𝐫𝐞𝐧𝐢𝐚 𝐊𝐚𝐭𝐨𝐧𝐢𝐤

Skizofrenia katonik ditandai dengan adanya gangguan pergerakan. Pengidap skizofrenia jenis ini cenderung tidak bergerak atau justru bergerak hiperaktif. Pada beberapa kasus juga ditemukan sama sekali tidak mau berbicara, atau senang mengulangi perkataan orang lain. Pengidap skizofrenia katonik juga sering kali tidak memedulikan kebersihan dirinya, serta tidak mampu menyelesaikan aktivitas yang dilakukan.

𝟑. 𝐒𝐤𝐢𝐳𝐨𝐟𝐫𝐞𝐧𝐢𝐚 𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐓𝐞𝐫𝐚𝐭𝐮𝐫

Skizofrenia tidak teratur merupakan jenis yang memiliki kemungkinan paling kecil untuk disembuhkan. Pengidap skizofrenia jenis ini ditandai dengan ucapan dan tingkah laku yang tidak teratur dan sulit dipahami. Terkadang mereka bisa tertawa tanpa alasan jelas, atau terlihat sibuk dengan persepsi yang mereka miliki.

𝟒. 𝐒𝐤𝐢𝐳𝐨𝐟𝐫𝐞𝐧𝐢𝐚 𝐃𝐢𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭𝐢𝐚𝐭𝐢𝐟

Skizofrenia jenis ini merupakan yang paling sering terjadi. Gejala yang ditimbulkan adalah kombinasi dari beragam subtipe dari skizofrenia lainnya.

𝟓. 𝐒𝐤𝐢𝐳𝐨𝐟𝐫𝐞𝐧𝐢𝐚 𝐑𝐞𝐬𝐢𝐝𝐮𝐚𝐥

Pengidap skizofrenia residual biasanya tidak menunjukkan gejala umum dari skizofrenia seperti berkhayal, halusinasi, tidak teratur dalam berbicara dan berperilaku. Mereka baru mendapat diagnosis setelah satu dari empat jenis skizofrenia lain telah terjadi.

𝐁𝐀𝐆𝐀𝐈𝐌𝐀𝐍𝐀 𝐂𝐀𝐑𝐀 𝐏𝐄𝐍𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍𝐀𝐍 𝐒𝐊𝐈𝐙𝐎𝐅𝐑𝐄𝐍𝐈𝐀?

Penyakit jiwa skizofrenia tidak dapat disembuhkan, namun dapat dipulihkan ketika korban kambuh dengan cara meminum obat khusus skizofrenia (Antipsikotik dan Anti-tremor) yang sesuai takaran dosis dari psikiater. 

𝐒𝐄𝐁𝐄𝐑𝐀𝐏𝐀 𝐏𝐄𝐍𝐓𝐈𝐍𝐆𝐊𝐀𝐇 𝐏𝐄𝐍𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍𝐀𝐍 𝐏𝐄𝐍𝐃𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐊𝐈𝐙𝐎𝐅𝐑𝐄𝐍𝐈𝐀?

Penanganan bagi para penderita skizofrenia tentulah sangat penting. Karena kebanyakan dari mereka adalah korban. Mereka tak pernah menginginkan diri mereka mendapat skizofrenia. Mereka ingin hidup normal seperti kita. Namun, terkadang kita menyepelekan mereka yang sangat membutuhkan pertolongan kita. Pantaskah kita sebagai manusia bersikap seperti itu terhadap sesama dari kita?

Maka dari itu, ketika kita tahu bahwa ada orang di sekitar kita yang menderita skizofrenia, alangkah baiknya kita bawa dia ke psikiater agar diberikan solusi atas penyakitnya. Jangan malah didiamkan begitu saja, atau paling parahnya dipasung. Sungguh itu sangat tidak manusiawi, kawan.

Penderita skizofrenia hanya membutuhkan setidaknya atau seminimalnya mereka dipedulikan, buatlah mereka sadar bahwa hidup mereka berarti.

Terimakasih untuk kalian yang telah membaca thread post ini.

Kami harap tulisan ini dapat menyadarkan kalian bahwa ODS (Orang Dengan Skizofrenia) itu bukan ORANG GILA. Mereka hanya butuh penanganan khusus untuk hidup normal seperti pada umumnya dan mereka sangat membutuhkan peran kita untuk mewujudkan itu.

_

𝙕𝙝𝙚𝙣𝙣 𝙭 𝙎𝙧𝙖𝙛𝙞𝙣𝙖𝙧𝙖, 10 Januari 2021

Share this post