Sajak Keraguan
"Ketika kamu yakin tanpa sedikitpun keraguan telah memenangkan seseorang, kamu sedang menyiapkan petaka bagi hati yang tidak berdosa dalam mencinta. Taburkan sedikit ragu di atas yakinmu sebelum jari manis di peluk cincin. Jika bukan jodohmu, setidaknya sakitmu tidak parah."
---
Sajak Senja adalah suatu komunitas literasi yang didirikan oleh Khairul Fikri. Seiring waktu, Sajak Senja mulai besar. Hingga saat ini membernya telah mencapai lebih dari 300.000 orang. Berikut beberapa media sosial Sajak Senja: Klik tautan di bawah ini!
Silakan klik dan ikuti media sosial di atas, jangan lupa subscribe channelnya.
Selanjutnya, kami suguhkan beberapa karya dari member Sajak Senja tentang KERAGUAN:
---
KERAGUAN
Aku berdiri di padang tandus ini
Mencari arti keraguan ini
Menapakkan kaki di persimpangan jalan ini
Sepi sunyi mencari jejak kepastian perasaan ini
Desahan angin menerpa wajah yang penuh ragu
Ragu akan penantian akan dirimu
Terik matahari silaukan pandanganku
Pandangan yang dulu pernah memandang engkau yang getarkan hatiku
Kuresapi lagi tangan yang pernah kugenggam itu
Kuresapi lagi senyum indah yang pernah kupandang itu
Kuresapi lagi lembut rambut yang pernah kuusap itu
Kuresapi lagi langkah yang pernah hampiri diriku
Namun lagit gelap itu datang
Membawa keraguan yang mulai menantang
Bersama badai yang menderu kencang
Mengguncang perasaan indah yang tak pernah meradang
Dulu semua begitu indah
Dulu kau yang memulai segala yang ada
Sekarang hanya aku disini
Menanti kepastian yang semu
Akhirnya kusadari bahwa semua tak lagi sama
Roda waktu berhenti di keragauan yang tak berarah
Kapal kita bersama telah karam dalam kehilangan
Kupaksakan tuk mengerti arti semuanya
Ahh… inilah akhir keraguan
Biar tertutup kisah indah dulu dalam pahit keraguan
Tak akan ada indah dalam keraguan
Biar kita selesai di sini atas nama keraguan
Kupang , 17 Juli 2020
- Nhona Sarah
---o0o---
Wanita dalam sajak
Dia, sederhana
Dia, ayu mempesona
Memukau mata
Menjerat cinta
Aku tergila-gila
Pada tuturnya
Pada hatinya
Ingin aku sapa
Namun nyali menciut karenanya
Ingin aku bertanya
Sudah hatimu terisi oleh pria
Namun, itu hanya benak belaka
Yang terkurung oleh ketakutan
Oleh keraguan
Jika saja aku memiliki kuasa
Tak ada lagi ragu penuhi dada
Segera saja aku bertanya
Sudikah kau menjadi wanitaku
Sudikah kau menjadi istriku
Karena kini kau
Menjadi asal dari kalimat cinta
Menjadi peredam gejolak dunia
Menjadi wanita dalam sajak
Aji Pamoro
Tegal, 17 Juni 2020
- Ajii Pamoro
---o0o---
Ceritaku
Sebuah pohon tanpa akar
Sebuah api tanpa terbakar
Sebuah gempa tanpa bergetar
Sebuah ragu tanpa sukar
Kalian tak tau apa ceritaku
Keraguan ini menyelimutiku
Sepotong cerita dari memoriku
Ingin rasanya kuceritakan padamu
- Efrizal Pranata Zulyan
---o0o---
Luka alami bersenandung ramah pada hati menunjuk peradaban tanpa tangis. Alhamdulillah, keabadianpun pergi merujuk abadi. Mencoreng kata keraguan menjadi syarat bahwa tak ada ragu menjelma yakin.
Selaras, perjalanan yang ku inginkan tepat pada skenario terikat atau hanya sekedar menyambar sakit yang kiranya bahagia. Doa seharum parfum, usaha sehebat senyum, untukmu kenangan meski berlinang.
Lelah telah sampai padanya. Menyaksikan, mendengarkan, bahkan merasakan betapa tersiksanya dibodohi oleh waktu dengan kekonyolan yang disepakati.
Wajib untuk sadar, bahwa semua hanya bangunan yang tak berada di alam apapun. Akupun tak mampu merobohkannya, atau hanya sekedar meresapi kecerobohan yang kubuat tentang arti cinta.
Kenangan berarti juga menyimpan makna yang kubenci tak bisa kumembuangnya, aku mengantuk tak kuat menahannya. Memejampun linangan merembes melewati pipi.
Hujan tak menghirau sebagai hukuman atas rindunya pada bintang bintang melesetkan setiap mata memandang. Ada keindahan di taman keluarga bernafaskan bahagia, akulah penghuni salah satunya.
Kutinggalkan mimpi, bangun dan kembali pada keselarasan pesan terakhirnya yang akupun memegang komitmen sebelumnya. Setia adalah alasanku tetap bertahan, mengenalmu bukan berarti tak dibenarkan.
Ada macam- macam perjalanan yang sempat kau ceritakan, perjalanan rama sinta dan rahwana yang selalu mengingatkanku tentang dirimu. Ruang rindu yang menjadi hiasan disetiap sajak bersama haluan kehidupan, sedang sebelum cahaya mengajarkan si rayap kepada TuhanNya.
Aku telah lebih dulu digandeng menuju sahnya berkeluarga, saat ini, esok hingga akhir waktu sampai Tuhan merestui kami untuk bertemu di syurgaMu.
Amin ku karyakan.
Seondeok, 28 Mei 2020
- Seondeok-man Ramadhan
---o0o---
"Ketika kamu yakin tanpa sedikitpun keraguan telah memenangkan seseorang, kamu sedang menyiapkan petaka bagi hati yang tidak berdosa dalam mencinta. Taburkan sedikit ragu di atas yakinmu sebelum jari manis di peluk cincin. Jika bukan jodohmu, setidaknya sakitmu tidak parah."
Denpasar
11 Mei 2020
- Diony
---o0o---
Waktu begitu tega kali ini terhadap hatiku, ia merelakan hatiku menahan sakit terus-terusan, tanpa sedikitpun belas kasihan.
Seiring berjalan nya waktu, lukaku semakin semu tanpa sendu, tanpa ragu
Benih-benih Cinta yang ku semaikan kemaren kini tlah hilang di hantam kerasnya raja air, begitu tenang tetapi begitu menghancurkan.
Ada kala semua bergelora terkadang juga bisa lembutan manja begitulah arus hati dan fikiran seolah semua telah tersemaikan.
Jujur, aku bimbang akan pilihan jalan yang ingin ku tempuh, tentunya semua di atas keraguan yang tak bermakna dan semua enggan untuk bicara.
Aku lelah, aku pasrah dan semua telah ku serahkankan semua kepadamu wahai yang satu.
Jika mau ambil nyawaku aku ikhlas akan akhirku, jadi masih memberi izin, hadir kan lah cinta yang Sesungguhnya untukku.
ROY
- Norol Walker
---o0o---
Aku bukan hujan bulan juni
Mampukah aku setabah hujan bulan juni
Yang mampu merahasiakan rindu nya
Mampukah aku sebijak hujan bulan juni
Yang mampu menghapus keraguan di jalan itu
Mampukah aku menjadi hujan bulan juni
Yang selalu tabah, bijak serta arif bijaksana
Tapi aku hanyalah aku
Aku bukan hujan bulan juni
Aku tak mampu merahasiakan rinduku
Aku tak mampu menghapus keraguanku
Aku ragu, apakah cinta yang kau berikan
Itu nyata atau kah cinta yang semu belaka
Tapi aku hanyalah aku
Aku yang terlalu rapuh menahan rasa rindu ingin bertemu
Aku yang tak mampu menghapus rasa cemburu
Aku yang terseok-seok untuk menggapaimu
Aku hanyalah aku
Aku hanya bisa menemani hari harimu
Tapi aku tak bisa memiliki hatimu
Aku hanyalah aku dan aku bukan hujan bulan juni
-Sm, 25 Februari 2020
- Rindy Ariska
---o0o---
Lelaki Tangguhku
Kau ...
Yang telah sudi menerimaku
Dengan kasih tulus, tanpa terselip ragu
Kau ...
Yang telah sabar mendampingi
Hingga diri tak lagi merasa sepi
Tertatih kita lewati jalan berduri
Tiada gentar, apalagi saling mencaci
Berjalan beriringan demi sebuah janji
Ikrar suci, sehidup dan semati
Kau yang kini ada disisi
Jangan pernah bosan menghadapi diri yang penuh emosi
Penuh angkara yang terkadang tak terkendali
Maaf, jika diri sering menyakiti
Kau ...
Lelaki tangguhku
Tetaplah disini bersamaku
Tuk menggapai mimpi yang pernah kita susun rapi
Tanpa ada lagi keraguan dihati sanubari
Pj Hati, 06 Mei 2020
- Siska Nfs
---o0o---
untukmu yang selalu ku rindu
Oleh: Muhammad Khusen Hakim Al-barri
untukmu
yang selalu ku rindu.
kau bukan hanya seseorang yang aku kenal
kini,di malam yang sunyi ini
ku menuliskan apa yang ku sebut puisi
sudah sering memang namun inilah yang aku lakoni
sunyinya malam telah berganti
telah usai pula hibernasi bagi para bidadari
pagi hari memberi sejuta inspirasi
inspirasi yang meneguhkan hati
mata bak berlian mulai terbit
keindahan matahari pun telah menunjukkan yang ia miliki
burung” saling menyapa
bunga” saling terbuka
wahai wanita,
bunga mawar telah mekar sempurna
harumnya pun tiada terkira.
wahai wanita
kini kerinduan merambah pada diri saya
rindu akan kehadiran,dan canda tawa anda.
aneh memang tapi itulah yang saya rasakan
meskipun kerap kali pertengkaran terjadi
tapi aku berharap, hubungan kita langgeng abadi
lama ku tak mencumbui
kerap datang keraguan pada hati
keraguan yang selalu menghantui
menghantui pikiran ku setiap ku langkahkan kaki
hati yang tak pasti
membuat ku memikirkan kau yang tak hadir di sini
apakah kesetiaan itu masih berada di hati..?
aku tanya pada langit, langit membisu
aku tanya pada bumi, bumi membisu
aku tanya pada lautan, lautan membisu
aku tanya pada hatiku, hati ragu-ragu
Ku pikirkan selalu sampai wajah-ku tak mampu berekspresi
siang malam berganti
otak ku tak lagi sanggup mencari
mencari jawaban yang selalu aku nanti
wahai orang yang selalu aku rindu
masihkah ada kasih sayang di dalam sanubari mu
di sini aku menyayangimu
menanti dan bercita-cita selalu bersamamu
Jombang 01012020
- Muhammad Khusen Hakim Al-barri
---o0o---
*SELEPAS IDUL FITRI*
Selepas hari raya idul fitri
Keraguan kembali berdesis di relung hati
jiwaku gelisah di ujung hangat pagi
hatiku bertanya, apa aku benar-benar kembali suci
Semilir angin kembali mengantarkan nafsu
Yang kian menyergap hati dan pikiranku
Apakah aku barhak atas hari raya-MU
Sedang puasaku saja masih diselimuti ragu
Engkau berikan hari kemenangan
Sedangkan aku tak terlibat dalam perjuangan
Jika ini merupakan sebuah keadilan
Sungguh Engkau Maha Pemurah saat memberi kenikmatan
Tuhan, jika puasaku tak Kau terima
Jangan berikan aku hari raya
Sebab aku tak mau menjadi manusia hina
Yang hanya menerima enaknya saja
- Daphid Silalahi
---o0o---
Pagi ini langit cerah
Namun entah kenapa
Senyum bahagia nampak pudar
Setelah kejadian dua tahun lalu
Tak lagi ada sapa hangat
Tak lagi ada derai tawa
Tak lagi ada senyuman dari mu
Semua nampak datar dan membosankan
Dulu kata mu kau masih kecewa
atau mungkin sekarang
kau yang tak lagi
punya perasaan yang sama
Tinggal bersama cinta dan keraguan
Kau s'lalu ragu karena masa lalu
Dan aku yang terus mencinta
dalam keraguan mu
Lantas kapan ini semua akan berakhir
Aku hanya ingin kita bahagia masing-masing jika tak lagi bersama
-Stefhanie Indriyan-
Tangerang, 02 Maret 2020
- Stefhanie Indriyan
---o0o---
BIMBANG
Ada apa dengan diriku
Hanya berani di belakang layar
Tak pernah mampu untuk menunjukkan diri
Tak pernah mampu menyuarakan isi hati
Apakah aku seorang pengecut
Ataukah seorang idiot
Yang hanya mampu melihat
Dan tak pernah bertindak.?
Banyak orang meminta saran padaku
Banyak yang datang dan menangis di depanku
Tapi apakah aku layak
Untuk memberikan sebuah nasehat.?
Bimbang
Ragu
Keliru
Aku tak tahu
Bisakah aku merubah hidupnya
Dengan nasehat yang aku berikan.?
Entahlah
Diriku pun dilanda keraguan tanpa henti
Menyendiri dan mengoreksi diri
Apa yang salah dengan fikiranku
Apakah aku harus tanya hati.?
Tapi bahkan dia bungkam akan hal ini
Aku kembali ke persimpangan jalan
Berhenti disitu atau memilih salah satu arah
Tetap melangkah atau berdiam diri saja.?
Entahlah.
AKU BIMBANG
- Roy Sarungu Tambunan
---o0o---
Aku berdiri di sini
Di keheningan senja
Yang kian meremang
Diantara desah semilir angin
Yang membuatku tersisih
Dan semakin jauh dari jangkaumu
Burung camar yang melayang
Menepis buih di pantai
Butiran pasir yang tersibak ombak
Iramanya yang kadang menyentak
Bagai genderang menabuh pilu
Rindu yang tak mungkin bertaut
Walau kadang resah
Berusaha membuka tabir tanya
Pada jelaga kegelisahan hati
Yang menari pada perigi naluri
Gita rindu yang bersemayam
Terangkai indah membingkai rasa
Dari bahasa kalbu yang tak terurai
Kala semua kian samar
Kasih telaga hati ini mampu menampung rasa dalam kebisuan
Akan makna cinta yang terangkum
Menanti saat menjabarkan kata-kata
Mungkin kelopak asmara merekah
Kala rindu datang menerpa
Tapi pupus kala senja menghilang
Binar mata ini hanya sendiri
Akankah lepas dari genggaman
Mana mungkin terus berharap
Riak prahara telah bergulung dan pecah
Mengigil diguyur keraguan
Denting waktu menjadi menakutkan
Karena cinta menjadi pertanyaan
Dan alasan untuk pembenaran
Hingga ragu untuk melangkah
Kala semua kian samar
Sebuah kejujuran yang kerap meragukan
Apa yang mesti aku lakukan
Saat gejolak rindu menyengat hati
Sedang bintang tak lagi bersinar
Dan bercengkrama hanya karena iba
Dan perlahan senja itu pergi
Membawa semua keraguan hati
- Rick Ryan
Apa kabar?
Baik baik sajakan?
Jaga kesehatan ya, kamu!
Aku minta sedikit waktumu untuk membaca tulisanku, boleh ya?
Jadi gini...
Aku ada beberapa pertanyaan untukmu
Iya, untukmu yang sedang membaca tulisanku ini
Mulai ya?
Sudah seberapa tinggi mimpimu?
Sudah seberapa rendah hatimu?
Sudah seyakin apa dengan rencana hidupmu?
Sudah memperjelas hal yang membuatmu ragu?
Sudah sekeras apa usahamu?
Sudah selunak apa emosimu?
Sudah sesering apa doamu?
Sudah sejarang apa kamu malas?
Sudah kobarkan semangatmu?
Sudah padamkan egomu?
Sudah perluas sabarmu?
Sudah persempit irimu?
Sekarang, berapa umurmu?
Mau di umur ke berapa kamu mulai melangkah?
Masa depan menunggumu!
Semangat ya kamu!
Aku tunggu kabar baikmu
Berakhir
Sukma bergemuruh diterjang rindu
Rindu menggebu menyayat kalbu
Kalbu kian meringis bak terhujam paku
Paku setia, menancap ragu diterpa sembilu
Sembilu menyapa atma
Atma gelisah mengingat kisah
Kisah asmaraloka yang indah
Indah menghias hidup nan gundah
Gundah menenggelamkan asa
Asa hirap tergerus cairan netra
Netra menatap penuh harap dan makna
Makna tersirat di balik kata
Kata menguntai mewakili rasa
Rasa, kini telah sirna
Sirna seiring sinar menerpa
Menerpa dengan dibingkai tawa
Tawa hadir, luka menyingkir
Garut, 12 Juli 2020
- Regita JhrtlRsyd
---o0o---
AKU MEMILIHMU.
Dari sekian banyak pilihan, tanpa sedikitpun keraguan. Aku tidak peduli tentang pendapat orang - orang mengenai kamu, yang menyatakan kamu begini kamu begitu, aku tidak pernah menuntut kamu untuk sempurna, sebab memang tidak ada manusia yang sempurna, aku hanya ingin kita bersama dan saling merasa cukup, sehingga tidak ada cinta lain diantara kita.
Medan, 10Juli2020
- Fadillah Azzahra
---o0o---
0 Response to "Sajak Keraguan"
Post a Comment