Puisi | Sajak Kucing

Kamu jangan kek kucing, ya. 
Tidak merasa bersalah setelah memberi luka, 
kemudian bersikap seolah tak terjadi apa-apa.
---
Untung sayang.
---
Sajak Senja adalah suatu komunitas literasi yang didirikan oleh Khairul Fikri. Seiring waktu, Sajak Senja mulai besar. Hingga saat ini membernya telah mencapai lebih dari 300.000 orang. Berikut beberapa media sosial Sajak Senja: Klik tautan di bawah ini!
Silakan klik dan ikuti media sosial di atas, jangan lupa subscribe channelnya.
Selanjutnya, kami suguhkan beberapa karya dari member Sajak Senja tentang KUCING:
---

Kucing dan Bebek Panggang
Rassbee

Aku duduk di sofa empuk
Memegang gawai dan berselancar
Asyik cit cat sambil menahan tawa
Membaca pesan dari teman maya

Aku beranjak sebab terhenyak
Telah datang waktu untuk-Nya
Sedari tadi hanya terlena
Pada benda pipih yang selalu menyala

Takbir terucap dari bibir
Tangan tlah siap bersedekap
Belum terucap kalimat pembuka
Angan mengembara pada urusan di belakang sana

Tentang pintu dapur yang kuyakin masih terbuka
Sedang di atas kompor masih bertengger bebek panggang beberapa potong
Terbayang kucing liar masuk nyelonong
Menggondol sepotong demi sepotong

Bacaan semakin liar entah ke mana
Sejalan dengan pikiran yang sama mengembara
Lebih jalang dari kucing tak bertuan
Yang datang hendak memburu mangsa

Susah payah kukendalikan alam sadar
Kembali pada tujuan semula
Rupanya di hadapanku bebek panggang lebih mulia
Dari pada Dia yang telah memberiku segala

Surabaya repost, 25 Ramadan 1441 H
- Rasberry

---o0o---

SAJAK KUCING MALANG

1/
Aku pergi ke sawah
bersama dengan ayah
tak pakai kopiah

2/
Sore itu nampak remang
aku masih enggan pulang
tapi maghrib hampir datang

3/
Aku melihat seekor kucing
tubuhnya begitu gering
serupa perut cacing

4/
Si kucing meang meong
cari makan di pinggir balong
berjalan agak sempoyong

5/
Si kucing menghampiriku
matanya tajam bagai paku
muncul tanpa saku-saku

6/
Si kucing minta makan
tapi aku tiada ikan
bahkan sebiji gorengan

7/
Si kucing gemetar
disiksa lapar
mati terkapar

Mei, 2020.
-Deni Hamdani | @dennihamdanii

------------------------
Nb: Sajak ini saya tulis untuk seekor kucing yang telah dianiaya bahkan dibunuh oleh seorang biadab. Karena saya juga salah satu pecinta kucing.
- Deni Hamdani

---o0o---

Tadi pagi berandaku penuh dengan video kucing yang di aniaya oleh seseorang. Ku klik lalu kutonton. Belum satu menit sudah kukembalikan, aku termenung sebentar menyaksikan adegan kekerasan kepada sikecil yang malang.
Perih hati ini, rasa sesak menjalar tak karuan. Tak terasa buliran air mata berjatuhan, membayangkan kesakitan yang tak tertahankan.
Mengapa sosok iblis seperti mereka harus dipertemukan dengan sikecil manis yang tak punya kesalahan?
Apa mereka tak ada bahan lain untuk pijakan, mengapa mereka tak mempunyai belas kasihan!
Sungguh demi apapun aku sakit hati dengan apa yang mereka lakukan!
___
Senakal apapun kamu, aku tak pernah rela jika ada yang menyakitimu. Bahkan jika ada kucing lain yang mengganggumu aku tak segan meleraikan, dan menjauhkanmu dari mereka.

Tolong, jika kamu tak suka dengan kucing jangan seperti itu caranya. Kamu telah melukai hati para cat lovers.

Oke, hari ini ia tak berdaya didepanmu. Ia meronta-ronta meminta pertolongan hingga ia mati mengenaskan. Tapi nanti saat hari kebangkitan kamu akan merasakan atas apa yang kamu lakukan! Aku jamin itu!
- Gina

---o0o---

Kamu jangan kek kucing, ya. Tidak merasa bersalah setelah memberi luka, kemudian bersikap seolah tak terjadi apa-apa.
---
Untung sayang.
- Khairul Fikri

---o0o---

||Tidurlah Kau Anak Meong

Para pecinta kucing hari ini berduka
Tidakkah engkau tau kucing adalah salah satu hewan yg di sayang Rasul.

Hingga di riwayatkan di sebuah kisah bahwa kau pernah tidur di jubahnya Rasulullah,ketika itu Rasul ingin melaksanakan sholat kau tidur pulas di jubahnya Rasul. Pada saat itu jubah di gunting sehingga kau tidak terganggu dalam tidurmu ,sungguh hari ini kami semua berduka.

Simpang Longang
- Walillah Ilham ID

---o0o---

Tidur lah
---
Sontak, video itu beredar di sosial media..
Seekor anak kucing yang lucu menggemaskan..
Yang seharusnya sedang asik nya bermain menikmati dunia fana..
Yang berharap di kasih sayangi oleh tuan nya..
Di elus manja, malah sebaliknya..
Kejam seperti iblis yang tak memiliki hati..
Kaki kaki mereka menginjak si mungil yang malang itu..
Terjerit kesakitan, memekik tak karuan..
Tanpa ampun tanpa rasa kasih..
Mereka begitu kejam menyiksa si mungil itu..
Hingga si mungil pun tak tahan menahan sakit nya siksaan dari mereka..
Ia kini telah terlelap tenang..

Dan aku, yang menatap nya di layar handphone saja..
Mengutuk geram kelakuan mereka..
Melara hati rasa iba...
Menatap sang mungil tak lagi berdaya..

Aku sumpahi mereka kala itu...
Berharap maut mencabik cabik mereka tanpa rasa iba seperti yang mereka lakukan kepada kucing itu..

Darah begitu kencang hingga ke ubun-ubun kepala..
Dada panas...
Hati begitu pilu..
Berharap mereka mati dengan seburuk buruknya ..

Kini, si mungil telah tidur lelap..
Bersama cinta yang tak pernah redup..
Dari orang orang yang mencintai nya..
Tidur lah wahai kesayangan RASULULLAH..

Febri r ruslan
- Febri Rasyid Ruslan M

---o0o---

"Curahan hati kucing"
Engkau begitu indah di pandang
semua orang menyayangimu penuh dengan cinta
bahkan mereka selalu mengajarimu untuk berbicara
walau mereka tau jika dirimu itu tak bisa bica sedikit pun tapi mereka merasa nyaman bila memeluk mu
tatapan polos mu, tubuh Yg halus mu membuat rasa nyaman jika tidur dengan mu
tapi terkadang masih ada manusia yang tega terhadap saudara mu
cuma memakan bekas sisa dia di pukul di injak bahkan di siram dengan air panas
mereka tidak tau dia mencari makan demi anak nya biar anak nya tidak kekurangan energi
terkadang kita tak pernah melihat dia menangis tapi percayalah dia bisa merasakan kesedihan dalam hatinya
Dia makhluk ciptaan Allah juga meskipun bukan berwujud manusia
Dia hewan kesayangan nabi kenapa kalian menyiksa nya
Tolong beri sedikit makanan untuk nya

Palembang 20 Mei 2020
- Nita

---o0o---

Terinspirasi oleh kucing dan rindu.

SEBELUM SENJA
Karya: Hermin Veronika

Kucing hitam memandangku.
Seolah aku hantu.
Matanya menelanku.
Membekukan waktu.

Siang menuju petang.
Menghitamkan bayang.
Hingga rumput bertukar warna.
Menggambar korona.

Lalu mentari membuka jendela.
Sebelum senja menyela.
Menghadirkan rindu.
Terkulai di gerbang sendu.

Surabaya, 6 Mei 2020
- Hermin Veronika

---o0o---

Cing, dunia nyata terlalu keras untuk kita yang lemah, dunia maya terlalu indah untuk yang kita yang mudah jatuh cinta.

Iya, meng mending kita ke dunia mimpi ajalah, meski pada akhirnya kita harus terbangun kembali pada kenyataan yang selalu menyakitkan.

Mmm, bener cing ya namanya juga hidup sudah ada yang mengatur nafas sudah diukur kita hanya sebatas figur.

Iya, meng hidup itu kadang di bawah kadang di atas, seperti roda pedati, meski ada ee ayam di depan mau gak mau kita lewati.

- Nyanyian Jiwa
---o0o---

0 Response to "Puisi | Sajak Kucing"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel