Dan Aku Mulai Takut Pada Diriku
BLACK HOLE
Dua tahun aku bekerja untuk mereka, melakukan ini-itu tanpa banyak ba-bi-bu, meski kadang menggerutu.
Waktu pertama kali menginjakan kaki di rumah ini, usiaku baru menginjak sembilan belas tahun. Keinginan untuk melanjutkan pendidikan kukubur dalam, bukan ayah tak mampu, tapi ibu bilang khawatir ayah pergi saat aku masih di tengah perjalanan. Lalu, siapa yang akan mencari koin untuk jatah bulanan?
"Duduklah," lelaki yang usianya dua kali lipat dariku mengarahkan matanya pada sebuah kursi. Kalimatnya pun kuindahkan, meski degup di sini sudah tak beraturan.
Sekarang hanya ada kita,
Ditariknya satu kursi, lalu meletakannya tepat di depanku.
Kita duduk berhadapan, cukup dekat dan degupku kian hebat.
Lumayan banyak dia bicara, aku hanya diam sambil sesekali menatap wajahnya.
"Kamu cantik, kadang-kadang aku menyukaimu."
Semakin kacau degupku,
"Ya, aku tidak tahu kehidupanmu seperti apa. Kamu punya kekasih atau tidak? Dan hal apa yang kamu lakukan."
"Kamu kelihatan masih kecil. Tapi di usia 20-21 kamu pasti merasakan... Ah- kamu sepertinya tidak mengerti dengan yang kumaksud,"
Aku diam, pura-pura bodoh dan tidak mengerti dengan apa yang kudengar.
"Kamu takut denganku?"
Kutatap wajahnya sekilas,
"Sedikit?"
"Iya,"
"Jangan takut, kamu bisa mempercayaiku. Aku tidak akan memaksamu melakukan ini-itu, jika kamu tidak suka katakan saja tidak mau."
Lagi-lagi aku hanya diam, tapi kali ini sebuah senyum kupaparkan. Tentu aku sedikit lega dengan apa yang barusan dia katakan.
"Dua atau tiga hari aku di sini, kamu boleh makan apa pun yang kamu suka."
Dia sebutkan beberapa jenis makanan, tentu dia sedikit-banyak tahu tentangku. Tapi peraturan pertama tidak boleh ada daging yang masuk ke dalam rumah, mereka vegetarian dan percaya jika Tuhannya tidak mengijinkan. Lalu, sekarang dia berniat melanggar? Begitu?
Tetap sama, aku hanya tersenyum. Bersikap kasar pun rasanya tak pantas, dia baik meski entah tulus atau bulus.
Dan aku mulai takut pada diriku, takut tak terkendali dan hilang semua yang kumiliki.
Bivisa
0 Response to "Dan Aku Mulai Takut Pada Diriku"
Post a Comment